Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Kemendag Dorong Inovasi Produk Lada Bernilai Tambah

Peringatan Hari Lada merupakan bentuk dukungan Pemerintah Indonesia terhadap program pengembangan sektor lada.

27 April 2023 | 20.10 WIB

Mendag Zulkifli Hasan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mendag Zulkifli Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL – International Pepper Community sukses menggelar perayaan Hari Lada Internasional 2023 di Jakarta pada Kamis, 13 April 2023. Hari Lada Internasional yang sesungguhnya diperingati pada 16 April, berperan memobilisasi promosi untuk meningkatkan konsumsi lada, serta mengurangi kesenjangan antara pasokan dan permintaan lada di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PerayaanHari Lada Internasional 2023 dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, didampingi Direktur Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Kemendag Reza Pahlevi Chairul. Juga dihadiri para eksportir dan importir lada Indonesia serta pejabat Kemendag.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Djatmiko menyampaikan peringatan Hari Lada merupakan bentuk dukungan Pemerintah Indonesia terhadap program pengembangan sektor lada. “Hari Lada Internasional dimaksudkan sebagai kegiatan mempromosikan konsumsi lada global untuk membantu jutaan petani yang ekonominya bergantung pada lada. Merayakan Hari Lada Internasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan akan pentingnya berbagai isu sektor lada,” ujarnya.

Lada merupakan komoditas yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Sejak akhir abad ke-16, Indonesia telah menjadi pemasok penting bagi perdagangan lada dunia. Hingga saat ini, lada masih menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor lada periode2018–2022 menembus US$ 775 juta. Volume perdagangan rata-rata mencapai 45 ribu tonpada periode tersebut.

Djatmiko mengutarakan, sebagai negara dengan perkebunan lada terbesar ketiga di dunia, Indonesia perlu menggenjot pengembangan lada untuk kembali menjadi pemain utama di kancah internasional. Ia pun menyoroti salah satu tantangan saat ini adalah rendahnya harga lada di tingkat petani.

Di sisi lain, Djatmiko menyatakan bahwa lada Indonesia dengan mutunya yang tinggi dikenal sebagai produk kelas atas dibandingkan produknegara produsen lainnya. Manfaat ini harus dipromosikan dan dipertahankan secara nasional dan internasional melalui budidaya lada dan teknik pengolahan lada yang sesuai dengan praktik pertanian yang baik. Langkah strategis ini pun harus didukung dengan inovasi dan pemasaran baik di hulu dan maupun hilir.

“Lada Indonesia memiliki kandungan piperin yang tinggi hingga sepuluh persendan rasa yang tajam. Beberapa lada Indonesia juga telah mempunyai sertifikat Indikasi Geografis seperti lada putih Muntok; lada hitam Lampung; lada Luwu Timur; dan lada malonan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Indonesia juga memiliki beragam varietas tanaman lada unggulan hingga sepuluhjenis,” tuturnya.

Djatmiko menambahkan, untuk mendukung pengembangan industri lada Indonesia, salah satu program utama pemerintah adalah meningkatkan produksi lada bernilai tambah tinggi.

“Inovasi adalah kunci terpenting untuk menciptakan produk lada yang bernilai tambah. Kami berharap dapat mencapai target harga lada yang remuneratif melalui produk lada yang bernilai tambah,” ujarnya.

Dalam momen Perayaan Hari Lada Internasional 2023 ini, IPC memberikan penghargaan kepada PT Haniori dan PT Jaya Utama Akar Raya/Pepper Secret karena telah memenangkan IPC Awards 2021 dalam kategori Excellence in Export of Value-Added PepperProducts dan Excellence in Innovative Pepper Products Manufacturer.

Dalam rangkaian perayaan Hari Lada Internasional 2023, juga dilaksanakan seminar web (webinar) dengan topik “Pasokan dan Permintaan Lada Global –Mengkalibrasi Ulang Ekspektasi”.

Webinar yang dihadiri sekitar 205 peserta ini, terselenggara atas kerja sama IPC dengan American Spice Trade Association (ASTA), IDH-the Sustainable Trade Initiative, dan pemangku kepentingan industri lada lainnya.

Dalam webinar tersebut, didiskusikan informasi terkait laporan tanaman lada dari negara-negara berkembang utama yaitu India, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Brasil, dan Kamboja. Webinar juga membahas Skenario Pasar Global IPC dan mengesahkan Laporan Konsolidasi Global 2023. IPC adalah organisasi antarpemerintah yang aktif di sektor lada. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus