Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Kemnaker Tingkatkan Jejaring Informasi Ketenagakerjaan  

Integrasi data ketenagakerjaan harus didukung dengan pendayagunaan teknologi informasi.

26 Agustus 2017 | 21.48 WIB

Integrasi data ketenagakerjaan harus didukung dengan pendayagunaan teknologi informasi.
Perbesar
Integrasi data ketenagakerjaan harus didukung dengan pendayagunaan teknologi informasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka menyatukan persepsi penyebarluasan informasi ketenagakerjaan secara nasional, Kementerian Ketenagakerjaan menggelar workshop jejaring informasi ketenagakerjaan bertajuk "Integrasi informasi ketenagakerjaan pusat dan daerah melalui media sosial". Ketersediaan informasi ketenagakerjaan secara terintegrasi akan berkontribusi positif terhadap proses perencanaan dan pembangunan ketenagakerjaan, baik di pusat maupun di daerah.


"Pertemuan ini untuk meningkatkan koordinasi dan konsolidasi informasi ketenagakerjaan di tingkat pusat dan daerah, " kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Hery Sudarmanto saat membuka acara workshop di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.


Agenda ini diikuti hampir seluruh Dinas Tenaga Kerja di seluruh provinsi di Indonesia dan perwakilan dari Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat. Menurut Hery, untuk memberikan informasi yang terintegrasi dan meningkatkan pelayanan di bidang ketenagakerjaan, diperlukan sistem informasi yang mudah, cepat, dan akurat. "Integrasi data ketenagakerjaan ini juga harus didukung dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir, sehingga semakin mempercepat penyampaian informasi dan memperluas jangkauan," ucapnya.


Karena itu, dia juga mendukung pemanfaatan integrasi informasi ketenagakerjaan pusat dan daerah melalui penggunaan media sosial. Apalagi pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta orang dan media sosial 106 juta orang.  "Penggunaan media sosial dalam menyebarluaskan informasi merupakan langkah terobosan yang tepat untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, " kata Hery.


Dia mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk mendigitalisasi pelayanan publik, pengadaan barang dan jasa, serta pelayanan investasi. Karenanya, pemerintah harus memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan publik.


Hery memberikan contoh bahwa selama ini masyarakat masih bingung jika ingin bekerja di luar negeri. Mereka tidak tahu harus kemana mencari informasi pasar kerja di luar negeri. "Hal tersebut tekadang membuat banyak TKI tertipu calo. Tapi, melalui integrasi pusat dan daerah, kita bisa saling berbagi informasi, bahkan melalui media sosial yang mudah diakses. "Kemnaker juga terus perkuat integrasi informasi ketenagakerjaan melalui media sosial agar mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan ikut berperan menyebarluaskan," kata Hery.


Melalui forum integrasi informasi ketenagakerjaan, Hery berharap pengelolaan dan penyebarluasan informasi pembangunan ketenagakerjaan antara pusat dan daerah terorganisir dengan baik, sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.


"Jadi, kita bisa mendapatkan gambaran data pembangunan ketenagakerjaan secara nasional dan masyarakat juga bisa mengikuti dan mendukung proses pembangunan ketenagakerjaan," ujar Hery. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus