Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang menerima audiensi Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, di ruang kerjanya, gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 3 Mei 2017. Rusia menyatakan keseriusannya meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.
"Namun yang paling prinsip dalam pertemuan tadi adalah Rusia sangat serius untuk bekerja sama dengan Indonesia. Saya katakan Indonesia terbuka untuk itu," ujarnya setelah bertemu dengan Dubes Rusia.
Oesman menuturkan Rusia menawarkan banyak hal, dan dia mempersilakan Rusia membawa teknologi dan dana yang dimiliki ke Indonesia. "Jika Rusia memiliki teknologi dan punya duit, bawa ke sini. Kita punya raw material dan tenaga kerja yang banyak. Ini salah satu dalam rangka membangkitkan perekonomian nasional. Jadi itu pembicaraan pokoknya," tuturnya.
Salah satu kerja sama yang telah dijalin antara Rusia dan Indonesia baru-baru ini adalah pembangunan rel kereta api dari Provinsi Kalimantan Timur sampai Kalimantan Tengah. Nilai investasi yang akan dikucurkan untuk proyek ini diperkirakan sekitar US$ 2,42 miliar. Rel kereta api ini rencananya untuk mengangkut batu bara.
Dalam diskusi, Oesman meminta Rusia tidak hanya berinvestasi di rel kereta api, tapi juga pada sektor lain, seperti bauksit dan aluminium. "Banyak juga obyek lain, seperti bauksit dan aluminium, yang bisa dikembangkan dan buyer-nya mereka. Jadi itu yang kita tawarkan ke mereka," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Dubes Rusia juga kembali menawarkan kerja sama di bidang teknologi nuklir kepada Indonesia melalui Ketua DPD. "Saya menyimak dia punya keinginan menawarkan teknologi nuklir dan itu akan kita sampaikan ke pemerintah. Sebab, masalah nuklir itu bukan koridor kita," katanya. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini