Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

Bamsoet mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi yang terus memberikan perhatian besar terhadap jamaah haji Indonesia.

1 Oktober 2024 | 11.43 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri acara 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia' di Jakarta, Senin 30 September 2024. Dok. MPR
Perbesar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri acara 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia' di Jakarta, Senin 30 September 2024. Dok. MPR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendorong peningkatan kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Arab Saudi di berbagai bidang. Hingga kini hubungan diplomatik pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi telah terjalin selama 74 tahun. Hubungan diplomatik kedua negara dimulai pada 1 Mei 1950 yang ditandai dengan pembukaan Perwakilan RI di Jeddah.

"Dalam perkembangannya, Perwakilan RI di Jeddah berubah menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia pada tahun 1964. Di tahun 1985, saat ibu kota Arab Saudi dipindahkan ke Riyadh, pemerintah Indonesia juga memindahkan kedutaan besarnya dari Jeddah ke Riyadh. Sedangkan di Jeddah dibuka menjadi Konsulat Jenderal RI," ujar Bamsoet usai menghadiri acara 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia' di Jakarta, Senin, 30 September 2024.

Bamsoet juga mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi yang terus memberikan perhatian besar terhadap jamaah haji Indonesia. Terbukti, dengan terus bertambahnya kuota jamaah haji yang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia. Pada Haji tahun 2024 lalu, total kuota haji Indonesia mencapai 241 ribu orang.

"Jemaah haji yang berangkat tahun ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah ibadah haji Indonesia. Total kuota haji Indonesia mencapai 241 ribu orang, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Dimana semula kuota haji Indonesia tahun 2024 sebanyak 221 ribu jemaah. Berkat lobi-lobi yang dilakukan pemerintah akhirnya pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji Indonesia sebesar 20 ribu jemaah," kata Bamsoet.

Indonesia dan Arab Saudi, kata dia, juga memiliki banyak peluang untuk meningkatkan kerjasama di sektor ekonomi dan perdagangan. Mengingat potensi perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi sangat besar, dan perlu didorong agar terus meningkat.

"Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke-24. Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi diantaranya, minyak sawit dan turunannya, ikan, produk kertas, arang kayu, dan triplek,” kata Bamsoet.

Sementara itu, lanjut dia, produk utama Indonesia yang diimpor dari Arab Saudi antara lain etilen glikol, belerang, polipropilen, polietilen, dan besi. “Kita harapkan kerjasama yang telah ada bisa lebih ditingkatkan," kata Bamsoet.

Dalam acara itu, hadir antara lain Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, Komisaris PT Arminareka Perdana Komjen Pol (purn) Saud Usman Nasution, CEO PT Arminareka Perdana Richan Nurhasan Mudzakar, serta Ketua Pembina Forum Silahturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah Fuad Hasan Masyhur. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fifia Asiani

Fifia Asiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus