Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL – Tenun Melayu Sambas di Kalimantan Barat, sudah terkenal sejak dulu. Motifnya unik dengan dominasi benang berwarna kuning keemasan dan perak. Banyak juga yang menyebut salah satu warisan budaya tak benda Indonesia ini sebagai kain benang emas.
Produk kerajinan yang sudah dikenal sejak 300 tahun inilah yang akan menjadi fokus konten Taras Dwi Diyanti, salah satu peserta Workshop Bikin Konten Keren dengan Smartphone. "Kerajinan khas tenun Melayu Sambas memang perlu diekspos lebih luas lagi. Workshop ini sangat membantu karena materi yang diberikan bisa dipraktikkan langsung," ujar Taras setelah mengikuti kegiatan yang digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Tempo Inti Media Impresario.
Hal yang sama diungkap Daniel Wilson Uyo, peserta dari Keerom, Papua. Menurutnya, para narasumber telah membuka wawasannya dalam memaksimalkan smartphone sebagai alat produksi konten yang efektif dan profesional. "Saya jadi lebih percaya diri membuat konten karena tahu teknik dasar dan pendekatan kreatif yang tepat," kata Daniel.
Bekal dari workshop akan dimanfaatkan Daniel untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal, kearifan tradisional, serta cerita-cerita inspiratif masyarakat Papua. "Mungkin akan saya sinkronkan dengan cerita inspirasi yang sering saya buat dan diperankan langsung oleh warga lokal, saya yakin bisa menarik perhatian audiens yang lebih luas," ujar Daniel.
Peserta workshop lainnya, Paulus Oktavianus Adu, dari Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, akan mengutamakan konten advokasi di bidang lingkungan, sosial, ekonomi dan politik. "Seperti materi yang disampaikan di dalam workshop, saya harus membangun personal branding. Isu besarnya advokasi, sehingga algoritma dan juga audiens bisa tetap mengingat saya sebagai orang yang suka mengadvokasi berbagai masalah," ujarnya.
Di antara materi workshop yang berkesan, menurut pegiat media sosial ini, adalah cara membuat skrip, menemukan ide konten dan membaca data konten. "Dengan memahami data konten saya bisa melakukan evaluasi untuk perbaikan konten berikutnya," kata Paulus.
Workshop yang berlangsung pada Senin-Selasa, 5-6 Mei 2025 ini dilaksanakan secara online dan diikuti 70 peserta dari Sambas, Keerom dan Rote Ndao. Para peserta berprofesi sebagai mahasiswa, ASN, pegiat sosial, pelaku usaha mikro kecil dan menengah, pekerja media, konten kreator dan lain-lain. Materi yang disampaikan tidak hanya fokus bagaimana menghasilkan konten yang menarik, tetapi juga bagaimana mengelola konten tersebut sehingga bisa dilihat banyak orang dan memberikan dampak positif secara luas.
Para peserta dan pemateri juga berdiskusi bagaimana memonetasi konten media sosial sehingga memberikan hasil yang signifikan. "Pembuat konten bisa mendapat pemasukan dari pengiklan, platform ataupun followers. Untuk itu perlu strategi dan langkah-langkah tertentu," kata Fadhli Sofyan, salah satu pemateri yang juga Head of Digital Optimization Tempo.co.
Dikatakan Pelaksana Tugas Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Komdigi, Sudarmanto, peran content creator telah menjadi tulang punggung dalam distribusi informasi melalui platform media sosial melalui video dan konten lainnya. "Melalui konten tersebut kita tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga membentuk opini, mengedukasi dan menginspirasi masyarakat luas," ujarnya.
Sudarmanto berharap melalui pelatihan ini para peserta yang berasal dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) tidak hanya belajar membuat konten yang menarik, tetapi juga berdampak positif. "Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya mengasah kreativitas tetapi juga menyadari tanggung jawab besar sebagai konten kreator di era informasi."
Tiga peserta terbaik dari masing-masing daerah mendapat smartphone dari panitia. Peserta terbaik ini dinilai berdasarkan keaktifan, partisipasi dalam diskusi serta kehadiran penuh selama dua hari mengikuti pelatihan. Penerima dari Kabupaten Keerom adalah Febbiola Dimara (terbaik 1), Daniel Wilson Uyo (terbaik 2) dan Jufri Kasumbala (terbaik 3).
Peserta yang beruntung dari Kabupaten Rote Ndao atas nama (sesuai urutan pemenang) Yanti Lengo, Jefri Mabilika dan Paulus Oktofianus Adu. Sementara yang berhak mendapatkan smartphone dari Kabupaten Sambas adalah Taras Dwi Diyanti, Adi Pasah Kahar, dan Dika Abdiara. Selain itu, semua peserta mendapat sertifikat dan voucher pulsa sebesar Rp 100 ribu. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini