Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Menguatkan Basis Nasabah dan Mitra Baru  

Rangkaian Program Mitra Jateng menjadi salah satu andalan Bank
Jateng memperkuat basis nasabah dan mitra baru

19 September 2016 | 00.00 WIB

Rangkaian Program Mitra Jateng menjadi salah satu andalan Bank Jateng memperkuat basis nasabah dan mitra baru
Perbesar
Rangkaian Program Mitra Jateng menjadi salah satu andalan Bank Jateng memperkuat basis nasabah dan mitra baru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS - Di antara Bank BPD, Bank Jateng merupakan salah satu BPD yang mampu berkembang mengikuti tren dan tuntutan perbankan modern dalam program layanannya. Karena kemampuan itu pula, Bank Pembangunan Daerah yang dipimpin Supriyatno ini berhasil mendapat penghargaan dari Indonesia Banking Award (IBA) 2016 untuk beberapa kategori. Pada penghargaan IBA, yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, 7 September 2016, Bank Jateng terpilih sebagai The Most Reliable Bank untuk BPD dengan aset lebih dari Rp 30 triliun. Adapun penghargaan lain The Most Efficient Bank kategori BPD aset lebih dari Rp 30 triliun, juga The Best Bank in Retail Banking Services untuk BPD kategori aset lebih dari Rp 30 triliun.


IBA merupakan program tahunan yang digagas Tempo Media Group bekerja sama dengan Indonesia Banking School. Program ini memberikan penghargaan kepada bank-bank di Indonesia dengan kinerja terbaik, sehingga IBA bisa menjadi tolok ukur kinerja perbankan Indonesia. Tim penilai dalam IBA 2016 terdiri atas Kepala Indonesia Banking School Subarjo Joyosumarto, Direktur CORE Indonesia Hendri Saparini, dan Direktur Tempo Media Grup Toriq Hadad.


Dalam keterangannya, Supriyatno mengatakan, efisiensi yang dilakukan Bank Jateng sehingga mendapat penghargaan The Most Efficient Bank tidak semata-mata mengurangi biaya operasional, tapi lebih kepada proses bisnis. “Artinya, apa saja yang tidak perlu kita potong, misalnya alur dokumen yang terlalu panjang kita ubah dengan digitalisasi,” ujarnya. Efisiensi tersebut berimbas pula pada penggunaan tenaga kerja yang semakin ramping tapi efektif. Adapun tenaga kerja yang masih ada bisa dialihkan untuk mendorong peningkatan kerja retail bisnis. “Karena itu, kita juga mendapatkan penghargaan untuk retail bisnis karena sebagian besar tenaga kami diarahkan ke situ,” kata Supriyatno.


Keberhasilan Bank Jateng melakukan efisiensi juga disebabkan oleh menurunnya Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). “Biaya operasional kami tekan. Selain itu, kantor kas kami yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, yang berjumlah sekitar seribu, kami dayagunakan untuk menyasar pasar tradisional,” tutur Supriyatno. Penurunan BOPO bisa dilihat dari data yang sebelumnya ada di kisaran 72-73 persen, sudah menurun menjadi 68 persen. Selain itu, Bank Jateng mengalami peningkatan laba usaha, khususnya di triwulan I dan II yang bertambah secara signifikan.


Saat ini BPD Jateng merupakan salah satu bank daerah di antara 26 BPD yang tercatat telah melakukan program Laku Pandai. “Laku Pandai kita saat ini bahkan telah dijadikan pilot project untuk menyalurkan beras miskin (raskin) di Solo. Kalau berhasil, proyek ini akan diresmikan di seluruh Indonesia oleh Presiden,” tuturnya. Bank Jateng tetap memberikan perhatian khusus terhadap usaha kecil menengah (UKM) sebagai mitra bisnis. Saat ini Bank Jateng memiliki kredit mitra Jateng 25 untuk UKM dengan plafon 25 juta dan bunga 7 persen. “Kami juga punya mitra Jateng 02 dengan plafon 2 juta dengan bunga tingkat bunga 2 persen, sasaran kita masyarakat lebih bawah lagi,” kata Supriyatno.


INFORIAL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus