Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Pemkot Tangsel Dorong Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional

Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berupaya menjaga eksistensi pasar tradisional melalui revitalisasi, pengelolaan tata ruang, dan inovasi berbasis teknologi.

13 Oktober 2024 | 20.43 WIB

Kondisi Pasar Ciputat di Kota Tangerang Selatan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kota Tangerang Selatan, berupaya menjaga dan meningkatkan eksistensi sembilan pasar tradisional sebagai sentra ekonomi dalam meningkatkan daya deli masyarakat. Sembilan pasar itu adalah Pasar Jombang, Pasar Serpong, Pasar Bintaro, Pasar Ciputat, Pasar Jengkol, Pasar Cimanggis, Pasar Kita Pamulang, Pasar Reni, dan Pasar Gintung. Dok. Pemkot Tangerang Selatan
Perbesar
Kondisi Pasar Ciputat di Kota Tangerang Selatan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kota Tangerang Selatan, berupaya menjaga dan meningkatkan eksistensi sembilan pasar tradisional sebagai sentra ekonomi dalam meningkatkan daya deli masyarakat. Sembilan pasar itu adalah Pasar Jombang, Pasar Serpong, Pasar Bintaro, Pasar Ciputat, Pasar Jengkol, Pasar Cimanggis, Pasar Kita Pamulang, Pasar Reni, dan Pasar Gintung. Dok. Pemkot Tangerang Selatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL - Dalam menghadapi tantangan modernisasi dan persaingan pasar ritel, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus berupaya menjaga eksistensi pasar tradisional di wilayahnya. Pemkot Tangsel memahami bahwa pasar tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari budaya dan kehidupan sosial masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat ini, terdapat sembilan pasar tradisional yang menjadi fokus perhatian Pemkot Tangsel, antara lain Pasar Jombang, Pasar Serpong, Pasar Bintaro, Pasar Ciputat, Pasar Jengkol, Pasar Cimanggis, Pasar Kita Pamulang, Pasar Reni, dan Pasar Gintung. Semua pasar ini dianggap penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga eksistensinya di tengah persaingan dengan pasar modern yang semakin pesat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Disperindag Tangsel, Abdul Aziz, menegaskan pentingnya menjaga pasar tradisional sebagai pusat ekonomi kerakyatan. "Kita punya sembilan pasar tradisional yang harus terus kita jaga dan tingkatkan eksistensinya. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun para pedagang,” ujarnya, Ahad, 13 Oktober 2024.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Tangsel adalah revitalisasi pasar. Melalui revitalisasi, pasar tradisional yang semula dianggap kumuh, kotor, dan bau, diubah menjadi tempat yang lebih bersih, nyaman, dan tertata rapi. “Contohnya, di Pasar Ciputat, kami sedang melakukan revitalisasi agar para pedagang yang sebelumnya berjualan di luar pasar bisa masuk ke dalam area pasar,” kata Abdul Aziz. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memastikan kelangsungan ekonomi para pedagang.

Tak hanya fokus pada fisik pasar, Disperindag Tangsel juga berusaha menjaga kualitas barang yang dijual serta memastikan harga tetap terjangkau. Pemkot Tangsel secara rutin melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan pengawasan alat ukur dagang melalui kegiatan tera ulang. “Kami lakukan kegiatan tera dan tera ulang setiap tahun untuk memastikan alat ukur yang digunakan oleh pedagang sesuai dengan standar, sehingga konsumen merasa terlindungi,” ujar Abdul Aziz.

Pemanfaatan teknologi juga menjadi salah satu inovasi yang didorong oleh Pemkot Tangsel untuk para pedagang pasar tradisional. Dalam era digital ini, banyak masyarakat yang lebih memilih berbelanja dari rumah melalui perangkat elektronik. Untuk itu, Disperindag Tangsel mulai mendorong para pedagang agar terbuka terhadap penggunaan teknologi dalam penjualan mereka, termasuk menerima pesanan melalui platform online. “Kenapa tidak para pedagang mau terbuka untuk menerima pesanan online? Ini bisa meningkatkan penjualan mereka,” kata Abdul Aziz.

Selain itu, Disperindag Tangsel juga telah mengembangkan sistem berbasis website yang memberikan informasi terkait harga-harga bahan pokok di pasar tradisional. Dengan adanya transparansi harga, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memantau fluktuasi harga dan tetap memilih pasar tradisional sebagai tempat berbelanja.

Tentu, dalam proses menjaga eksistensi pasar tradisional, Pemkot Tangsel menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengubah kebiasaan lama baik dari pedagang maupun pembeli. “Ada kendala karena ini menyangkut kebiasaan, tetapi dengan pendekatan yang baik, kami yakin bisa mencapai tujuan untuk menjaga eksistensi pasar,” ujarnya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus