Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Poktan Wonggarasi Cari Solusi Kenaikan Biaya Produksi

Alsintan jadi solusi untuk mengurangi pengeluaran.

5 November 2022 | 12.00 WIB

Poktan Wonggarasi Cari Solusi Kenaikan Biaya Produksi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS - Naiknya harga Sarana Produksi Pertanian (saprodi) yang tidak berbanding dengan harga hasil panen komoditas pertanian membuat petani Wonggarasi Tengah memutar otak menyusun strategi untuk menekan biaya produksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Strategi tersebut diramu melalui rapat rutin kelompok tani (Poktan) yang difasilitasi penyuluh dan fasilitator desa Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertemuan rutin petani Wonggarasi Tengah tersebut, ditemukan kesimpulan bahwa faktor utama untuk mengurangi bujet pengeluaran biaya produksi ialah tersedianya fasilitas alat dan mesin pertanian (alsintan) yang memadai sebagai kebutuhan dasar pendukung pengolahan hasil dan pasca-panen.

Fasilitator Desa READSI, Herson Lebie menyatakan bahwa pengadaan alsintan dari READSI 70 persen dan 30 persennya akan ditanggung kelompok secara swadaya melalui simpanan dan tabungan.

Hal ini mendapat respons positif dari seluruh anggota Poktan yang hadir pada rapat rutin tersebut. Seluruh anggota Poktan menyepakati secara bersama jumlah iuran yang akan setor dan jenis alsintan apa yang skala prioritas dibutuhkan oleh kelompok itu sendiri, melalui penyusunan rencana usaha kelompok (RUK).

"Saya atas nama Kelompok Sinar Bisi sangat besyukur menjadi bagian program READSI. Bantuan ini sangat membantu kami masyarakat kecil di desa, dan model bantuan seperti ini tidak kami temui di program pemberdayaan lainnya," ujarnya Febriyanto Husain selaku Ketua Poktan Sinar Bisi Desa Wanggarsi Tengah.

Keberadaan alsintan dalam kegiatan pertanian saat ini menjadi keniscayaan untuk mengingkatkan produksi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, mekanisasi dan penggunaan teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan pertanian modern.

"Bapak Presiden menyampaikan bahwa penerapan teknologi pertanian diharapkan mampu menekan biaya produksi menjadi lebih murah, sehingga menciptakan harga yang kompetitif dari produksi komoditas pertanian nasional," kata Mentan.

Pengembangan teknologi pertanian juga dipertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. "Maksimalkan penggunaan Alsintan dan mentransformasi alat alat kuno ke alat alat yang lebih modern bisa membantu menggenjot produktivitas pertanian indonesia, menghemat tenaga, waktu dan lebih efisien dalam pemanfaatan lahan,” katanya. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus