PRESIDEN Korea Selatan Yoon Seok Yeol mendeklarasikan kondisi darurat militer pada 3 Desember 2024. Namun, kondisi itu dibatalkan beberapa jam kemudian oleh Majelis Nasional Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan Darurat Militer
Yoon mengambil tindakan tersebut dengan alasan tak punya pilihan lain untuk melawan oposisi yang ia klaim pro-Korea Utara dan anti-negara. Presiden Yoon mengumumkan kondisi itu dalam pidato tengah malam yang disiarkan langsung di stasiun televisi YTN.
“Saya menyatakan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman pasukan komunis Korea Utara,” ujar Yoon.
Peraturan saat Darurat Militer
Deklarasi Yoon menunjuk Jenderal Park An-Su sebagai komandan darurat militer. Dilansir dari New York Times, Park memberlakukan beberapa peraturan seperti:
- Larangan aksi politik seperti aktivitas partai politik dan demonstrasi dari masyarakat
- Media apapun dikontrol oleh komandan darurat militer
- Larangan aksi dari kalangan pekerja
- Perintah untuk semua staf medis kembali bekerja dalam 48 jam.
Dibatalkan dalam Lima Jam
Anggota parlemen dalam Majelis Nasional Korea Selatan langsung berkumpul untuk membatalkan deklarasi Yoon. 190 dari 300 anggota parlemen memilih untuk mengangkat darurat militer. Lima jam setelah deklarasi dibuat, Yoon mengatakan akan tunduk pada keputusan Majelis Nasional dan mengangkat kondisi darurat militer.
Terlibat Skandal
Yoon sempat tersandung dugaan korupsi yang melibatkan istrinya, Kim Keon Hee. Kim disebut menerima tas mewah Dior sebagai hadiah dari seorang pastor Korea-Amerika pada 2022. Berdasarkan Undang-Undang Anti-Korupsi Korea Selatan, pejabat publik dan pasangannya dilarang menerima hadiah atau janji hadiah dari siapa pun, baik secara langsung maupun tidak langsung, jika nilainya melebihi 1 juta won atau setara Rp 11,8 juta.
Upaya Pemakzulan
Usai membatalkan kondisi darurat militer, Majelis Nasional kemudian memulai proses pemakzulan untuk Yoon Seok Yeol. Proses ini memerlukan dukungan sepertiga atau 200 anggota legislatif untuk diloloskan. Sedangkan kondisi parlemen saat ini terdiri dari 192 anggota legislatif Majelis Nasional yang merupakan bagian dari oposisi dan 108 dari partai pemerintah.
Catatan Kelam Presiden Lainnya
Sejumlah presiden Korea Selatan lainnya memiliki catatan kelam. Berikut beberapa contohnya:
- Park Geun-hye
Dipenjarakan pada 2017 untuk 24 tahun atas kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasan.
- Roh Moo-hyun
Diselidiki atas dugaan korupsi pada 2009. Bunuh diri sebelum kasus naik ke sidang.
- Roh Tae-woo
Dipenjarakan pada 1996 untuk 17 tahun atas kasus korupsi.
- Chun Doo-hwan
Mengambil kekuasaan lewat kudeta militer pada 1979. Divonis hukuman mati pada 1996, namun diubah menjadi penjara seumur hidup.
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO
Rio Ari Seno