Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus sayap kanan Anze Logar memenangkan suara terbanyak dalam putaran pertama pemilu presiden Slovenia pada Minggu, 23 Oktober 2022. Hasil tersebut dipastikan lewat perhitungan suara awal yang dilakukan secara parsial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Website komisi pemilihan umum Slovenia mengumumkan dari sekitar 80 persen suara pemilih, Logar memperoleh 34 persen suara. Sementara Natasa Pirc Musar, seorang advokat, memenangkan 26,88 persen.
Logar merupakan mantan Menteri Luar Negeri Slovenia. Dia akan berhadapan dengan Musar di putaran kedua pada 13 November 2022.
Meskipun peran presiden di Slovenia sebagian besar hanya seremonial, namun Presiden Slovenia memegang jabatan panglima di Angkatan Bersenjata Slovenia. Presiden juga berhak menominasikan beberapa pejabat tinggi, di antaranya gubernur bank sentral. Sebagian besar dari pencalonan Presiden itu, juga harus dikonfirmasi oleh parlemen.
Presiden baru Slovenia nantinya akan menggantikan Borut Pahor, mantan model fesyen yang telah menjabat dua periode. Pahor kerap disebut presiden selebritis sebab dia cukup aktif di Instagram.
Logar, 46 tahun, adalah politikus dari partai Slovenian Democratic Party (SDS). Dia sebelumnya kalah dalam pemilihan anggota parlemen pada April 2022. SDS lekat dengan ideologi euroskeptik dan anti-imigran.
Saingan terberat Logar, Pirc Musar adalah mantan presenter TV, 54 tahun yang sekarang menjadi pengacara berpengaruh di Slovenia. Dia berkampanye tentang HAM, supremasi hukum, dan masalah kesejahteraan sosial. Jika Musar terpilih, maka dia akan menjadi presiden perempuan pertama di Slovenia.
Slovenia merupakan anggota Uni Eropa dan aliansi militer Barat, NATO. Slovenia menjadi negara republik setelah lepas dari Yugoslavia.
"Peran presiden di Slovenia sebagian besar bersifat seremonial, namun hasil pemilihan akan mencerminkan dukungan pemilih untuk kekuatan politik liberal pro-Uni Eropa dalam kaitannya dengan partai-partai eurosceptik populis," kata konsultan Teneo sebelum pemilihan.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.