Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Di Tengah Perang Gaza, PM Israel Benjamin Netanyahu Dapat Rumah Baru Seharga Rp 161 Miliar

Meskipun masih memerangi Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dibikinkan rumah baru di Yerusalem.

1 Juli 2024 | 19.28 WIB

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Perbesar
PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mendapat rumah baru seharga 37 juta shekel atau sekitar Rp 161 miliar di Yerusalem. Menurut The Times of Israel, pemerintah telah menyetujui percepatan jadwal pembangunan kantor gabungan dan tempat tinggal baru perdana menteri itu pada Minggu, 30 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Padahal, perang di Gaza masih belum selesai. Meskipun kabinet perang telah bubar, Netanyahu bersumpah akan terus memerangi Hamas di Gaza sampai tujuannya tercapai, yang antara lain  membebaskan sandera yang tersisa di Jalur Gaza, Palestina dari tangan Hamas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai bagian dari keputusan itu, sebuah komite pengarah akan ditunjuk untuk mengawasi perencanaan proyek tersebut. Adapun Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Keuangan akan menyusun rencana terbaru untuk membangun kompleks tersebut, yang akan diajukan untuk mendapat persetujuan kabinet tahun depan.

Untuk membiayai proyek tersebut, para menteri kabinet menyetujui pendanaan sebesar 37,5 juta shekel. Sebanyak 5 juta shekel akan diambil dari anggaran tahun ini dan sisanya akan ditanggung oleh anggaran tahun 2025.

Kediaman tersebut, yang secara resmi bernama Beit Aghion tetapi lebih sering disebut sebagai Balfour karena berada Jalan Balfour, saat ini tidak berdekatan dengan Kantor Perdana Menteri, yang berada di komplek pemerintahan dekat pintu masuk barat kota tersebut. Pembangunan rumah dinas ini sudah berulang kali ditunda.

Namun, menurut The Times of Israel, Kantor Pengawas Keuangan Negara telah mengecam inefisiensi dan penundaan renovasi kediaman resmi Perdana Menteri tersebut, yang menyebabkan puluhan juta shekel dihabiskan untuk mengamankan rumah-rumah pribadi perdana menteri lain.

Laporan Kantor Pengawas Keuangan Negara mencatat bahwa ada rencana untuk memulai renovasi rumah Balfour pada tahun 2018. Namun, pekerjaannya belum dimulai hingga tiga tahun kemudian, ketika keluarga Netanyahu meninggalkan rumah itu setelah pemerintahannya digulingkan oleh koalisi Yair Lapid dan Naftali Bennett pada 2 Juni 2021.

Selama rumah itu direnovasi, Bennett tetap tinggal di kediaman keluarganya di Ra’anana dan Lapid sebagian besar tinggal di Tel Aviv selama masa jabatannya sebagai perdana menteri. Tapi, tidak jelas seberapa jauh renovasi telah dilakukan.

Ketika Netanyahu terpilih kembali sebagai perdana menteri setelah koalisi partainya, Likud, dan Partai Zionis Religius menang dalam pemilihan umum pada November 2022, Netanyahu kembali tinggal di rumah itu.

Salah satu penyebab penundaan tersebut, kata laporan itu, berasal dari ketidaksepakatan mengenai pendanaan untuk renovasi kediaman pribadi keluarga Netanyahu di Kaisarea. Namun, setelah rumah Netanyahu di Kaisarea direnovasi, keluarga tidak meninggalkan rumah dinas Balfour untuk mengizinkan pekerjaan renovasi dimulai.

Bagaimana kabinet perang Netanyahu bubar? Baca selengkapnya: Dampak Pembubaran Kabinet Perang Benjamin Netanyahu

Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus