Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Marine Traffic mengumumkan pada Jumat, 5 Juli 2024 tentang seruan Organisasi Maritim Internasional (IMO) kepada negara-negara di seluruh dunia untuk menyumbangkan peralatan pembersih tumpahan minyak kapal kargo Rubymar. Kapal itu tenggelam setelah dihajar rudal balistik Houthi di lepas pantai Yaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal kargo Rubymar milik Inggris itu berlayar di bawah bendera Belize, negara kecil di Semenajung Yukatan, pesisir timur Amerika Tengah, yang berbatasan dengan Meksiko. Kapal sepanjang 171,6 meter atau 9 kali panjang bus TransJakarta itu berangkat dari Kota Ras Al Khair, Arab Saudi menuju Varna, Bulgaria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika melintasi Laut Oman pada 18 Februari 2024, kapal itu diserang oleh rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan Houthi. Dua pekan kemudian, kapal itu dilaporkan telah tenggelam di lepas pantai Mocha, Yaman. Kapal ini terbenam di kedalaman sekitar 100 meter.
Houthi mengklaim bahwa mereka menjamin kru kapal itu selamat tapi tak ada bukti mengenai hal tersebut. Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) melaporkan bahwa 24 kru kapal itu diselamatkan oleh MV Lobivia, kapal kontainer berbendera Singapura. Otoritas Pelabuhan Djibouti dan Zona Bebas juga melaporkan bahwa sejumlah kru Rubymar diselamatkan oleh Mont Arrey, kapal tunda Djibouti.
Tenggelamnya kapal kargo Rubymar itu menyebabkan tumpahan minyak sepanjang 29 kilometer atau separuh jalan tol Jagorawi di Jakarta. Menurut IMOM, kapal itu mengangkut 22.000 metrik ton pupuk amonium fosfat-sulfat, 200 ton bahan bakar minyak berat, dan 80 ton solar.
“Kapal tersebut saat ini sebagian terendam di lokasi tenggelamnya, dengan sisa bahan bakar bunker dan muatan pupuk di dalamnya menjadi ancaman lingkungan yang signifikan terhadap Republik Yaman, khususnya Kepulauan Hanish di dekatnya, sebuah wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati,” tulis IMO dalam surat seruannya.
IMO mendaftar 49 jenis alat yang dibutuhkan untuk membersihkan tumpahan minyak itu. Peralatan itu mencakup alat untuk membersihkan tumpahan minyak, alat pelindung diri para operator, dan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh.
Houthi telah melancarkan berbagai serangan ke kapal dagang dan kapal perang yang melintasi perairan seputar Yaman dengan alasan kapal-kapal itu berhubungan dengan entitas Israel. Hal ini mereka lakukan sebagai balasan atas serangan brutal militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Sebelum Rubymar, Houthi juga mengaramkan Tutor, kapal kargo berbendera Liberia, pada 12 Juni 2024 di Laut Merah. Kapal tersebut ditabrak oleh sebuah kapal kecil dan kemudian kembali dihantam oleh proyektil tak dikenal yang menyebabkan kerusakan parah pada kapal tersebut.
Pilihan editor:
- Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah
- Houthi Serang Lagi Kapal Israel, Kapal Tanker Amerika Serikat, dan Kapal Dagang Inggris di Laut Merah
- Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam