Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Uni Eropa Ingin Amerika Serikat Lebih Banyak Menekan Israel

Uni Eropa minta Amerika Serikat memberi banyak tekanan pada Israel agar mau membuka lebih banyak pintu-pintu masuknya bantuan ke Gaza.

15 Maret 2024 | 16.00 WIB

Josep Borrell, Kelapa Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Sumber: AFP via Getty Images/politico.eu
Perbesar
Josep Borrell, Kelapa Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Sumber: AFP via Getty Images/politico.eu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Kebijakan Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis, 14 Maret 2024, menekankan kalau Amerika Serikat harus memberi banyak tekanan pada Israel agar mau membuka lebih banyak pintu-pintu masuknya bantuan ke Gaza. Borrell menilai apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah bencana yang dimuat oleh manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Borrell, upaya yang baru-baru ini dilakukan termasuk oleh Amerika Serikat yakni dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan menjatuhkannya lewat udara atau mengirimkannya lewat laut, bukanlah rute yang efektif dibanding mengizinkan ratusan truk pembawa bantuan setiap hari masuk Gaza.      

“Kami sudah pasti mengharapkan Pemerintah Amerika Serikat terus menekan dan menekan Israel untuk membuka pintu-pintu perbatasan dan tidak menghalang-halangi akses bantuan kemanusiaan,” kata Borrell.

Borrell sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Washington pada Rabu, 13 Maret 2024, agar lebih menekan Israel. Dalam pertemuan itu, Washington mencoba meyakinkan bahwa mereka telah melakukan cukup banyak upaya agar lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.            

Amerika Serikat sudah mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata menyusul kematian lebih dari 100 warga Palestina yang sedang mengantri bantuan di Gaza dan ditembaki oleh tentara Israel. Kejadian itu menggambarkan parahnya krisis kemanusiaan di Gaza yang padat penduduknya

 

Sebelumnya, Israel sudah mengutarakan rencana akan ‘membanjiri’ Gaza dengan bantuan kemanusiaan dari pintu-pintu perbatasan yang berbeda menyusul tingginya tekanan ke Tel Aviv, termasuk dari Pemerintahan Joe Biden. Saat ini, ada 2.3 juta warga Gaza yang berisiko menghadapi kelaparan.

  

 

“Kami telah meningkatkan dukungan kemanusiaan kami, namun jelas ini belum cukup. Kenyataannya, semua orang mengakui ada hambatan jelas dalam mengirimkan akses bantuan kemanusiaan oleh satu pihak yang mengendalikan perbatasan yakni Pemerintah Israel,” kata Borrell.   

Federasi Perhimpunan Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Februari 2024, memperingatkan pada masyarakat internasional terkait kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza bawah kelaparan di sana levelnya sudah lebih buruk dari bencana. Juru bicara IFRC Tommaso Della Longa mengatakan pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak cukup di Gaza dan runtuhnya sistem kesehatan di sana, telah memperburuk level kelaparan pada warga Gaza.

 

Sumber: Reuters

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus