Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 11 Maret 2006, mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic meninggal di sel penjara, dikabarkan akibat serangan jantung. Sebelumnya, Milosevic diadili karena kejahatan perang di Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag.
Slobodan Milosevic ditemukan tewas beberapa bulan sebelum putusan vonis penjara atas kasus kejahatan perang yang menjeratnya. Seorang pejabat di kantor kepala kejaksaan mengatakan, tubuh tak bernyawa Milosevic ditemukan sekitar pukul 10 pagi, dengan dugaan telah meninggal beberapa jam sebelumnya.
Kematian Milosevic tak lepas dari berbagai desas-desus, mulai dugaan ia diberi obat yang salah agar meninggal, Milosevic sengaja meminum obat yang salah itu untuk bunuh diri, dan dugaan ia tidak mendapat pelayanan kesehatan jantung sesuai standar.
PBB Sebut Penyebab Kematian Slobodan Milosevic
Segala desas-desus kematian Milosevic sudah ditepis Pengadilan Kriminal Internasional PBB. Mengutip United Nations di situs news.un.org, Pengadilan Kriminal Internasional PBB untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) mengonfirmasi kematian mendiang Milosevic akibat serangan jantung, bukan pembunuhan.
Hasil otopsi dengan penyelidikan patologis dan toksikologi memastikan Milošević meninggal akibat serangan jantung. Karena tidak ditemukan racun, zat kimia lain, maupun indikasi kekerasan eksternal di tubuh Milosevic.
Saat kematiannya, Slobodan Milosevic menghadapi 66 dakwaan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan di Kroasia, Bosnia, Herzegovina dan Kosovo antara tahun 1991 dan 1999. Penuntut Milosevic menyerahkan banyak bukti, termasuk kesaksian 295 orang saksi, dan presentasi 5.000 barang bukti dalam memperdebatkan kasusnya.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Sejarah Dunia Hari ini, Jasad Slobodan Milosevic Diotopsi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini