Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 20 orang tewas dalam banjir bandang di Afghanistan tengah selama 48 jam terakhir, kata seorang pejabat manajemen bencana pada Senin, 22 Agustus 2022. Hujan lebat menghancurkan ribuan rumah dan merusak lahan pertanian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara ini telah terhuyung-huyung akibat bencana alam tahun ini, termasuk kekeringan dan gempa bumi besar yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada bulan Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dua puluh orang tewas, 35 orang terluka akibat banjir di provinsi Logar," kata Mohammad Nassim Haqqani, juru bicara otoritas penanggulangan bencana Afghanistan.
Laporan tidak resmi menyebutkan jumlah korban jauh lebih tinggi.
Pemerintah Taliban, yang mengambil alih negara itu Agustus lalu, telah berjuang untuk mengatasi dampak bencana dan telah meminta bantuan internasional.
Badan-badan kemanusiaan global memberikan bantuan selama berbulan-bulan, tetapi memperingatkan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak akses dan dana untuk menghindari bencana kemanusiaan dengan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan tidak ada akses ke tempat penampungan atau air minum bersih.
"Kami meminta masyarakat internasional, terutama negara-negara Islam dan organisasi kemanusiaan, untuk segera membantu para korban," kata juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid dalam pesan video yang diposting di media sosial.
Reuters