Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 32 orang meninggal dan 91 lainnya terluka dalam kecelakaan kereta di distrik Tahta, kota Sohag, Mesir, menurut kementerian kesehatan pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan 72 ambulans telah dikerahkan di lokasi tabrakan untuk membawa korban ke empat rumah sakit kota, menurut surat kabar Al-Ahram, 26 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Abdel Fattah El-Sisi bersumpah untuk menghukum para pelaku tabrakan kereta api.
"Siapa pun yang menyebabkan kecelakaan tragis ini, baik karena kelalaian atau korupsi atau alasan lain, akan menghadapi hukuman jera tanpa pengecualian," kata El-Sisi dalam pernyataan di halaman Facebook-nya.
El-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menjanjikan kompensasi untuk keluarga mereka.
Sisi juga mengatakan kepada Perdana Menteri Mostafa Madbouly untuk pergi ke lokasi kecelakaan bersama menteri kesehatan dan solidaritas sosial, televisi pemerintah melaporkan.
Orang-orang melihat dua kereta yang hancur usai bertabrakan di dekat kota Sohag, Mesir, 26 Maret 2021. Kecelakaan terjadi akibat kereta yang berada di belakang menghantam kereta yang di depannya akibat rem mendadak. REUTERS/Stringer
"Orang tak dikenal" dilaporkan memicu rem darurat di salah satu kereta yang menyebabkannya berhenti, kata otoritas kereta api. Kereta kedua, yang berjalan ke arah yang sama, menabrak yang pertama dari belakang, kata otoritas pekeretaapian Mesir, dikutip dari Reuters.
Gambar menunjukkan gerbong kereta tergelincir, beberapa di antaranya rusak parah, di atas saluran air.
Kantor kejaksaan Mesir mengatakan telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan kereta yang terjadi di dekat kota Tahta di sisi Sungai Nil, sekitar 365 km selatan Kairo.