Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

4 Hal Penting Soal Konflik di Kashmir Antara India dan Pakistan

Konflik di Kashmir melibatkan kelompok milisi yang mencoba memerdekakan diri dari India dan berbasis di Pakistan.

20 Februari 2019 | 14.38 WIB

Para pengunjuk rasa Kashmir melempar batu dan sepeda pada kendaraan paramiliter India di Srinagar, Kashmir, Jumat, 1 Juni 2018.  Sebuah kendaraan paramiliter menabrak kerumunan pendemo. AP/Dar Yasin
Perbesar
Para pengunjuk rasa Kashmir melempar batu dan sepeda pada kendaraan paramiliter India di Srinagar, Kashmir, Jumat, 1 Juni 2018. Sebuah kendaraan paramiliter menabrak kerumunan pendemo. AP/Dar Yasin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, KashmirKashmir kembali bergolak setelah terjadi serangan bom bunuh diri di distrik Pulwama, yang menewaskan sekitar 40 anggota pasukan paramiliter besutan India, pada pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Militer India menuding pelaku serangan adalah anggota kelompok Jaish-e-Muhammad, yang berbasis di Pakistan. India belum memberikan bukti mengenai keterlibatan kelompok ini. Namun, ada pernyataan atas nama kelompok ini yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Serangan di Kashmir ini, yang berpenduduk sekitar 13 juta orang dan mayoritas beragama Islam ini, juga menimbulkan ketegangan antara India, yang mayoritas beragama Hindu dan Pakistan, yang mayoritas beragama Islam.

India menuding lembaga intelijen Pakistan yaitu ISI terlibat dalam mengarahkan serangan itu. Pakistan menawarkan investigasi kasus ini dan meminta bukti dari otoritas India untuk menindak para pelaku. India menolak dan meminta Pakistan langsung menindak kelompok yang telah dilarang Islamabad sejak 2002 ini.

 

Baca:

 

Berikut ini sejumlah insiden yang melibatkan Kashmir, yang mengalami gangguan keamanan sejak India dan Pakistan merdeka sejak 1947 seperti dilansir CNN dan Time:

  1. Wilayah

India dan Pakistan, masing-masing, mengontrol sebagian dari Kashmir, dengan garis perbatasan 700 kilometer. Wilayah Kashmir ini terletak di lereng pegunungan Himalaya dan diperebutkan sejak 1947. India mengendalikan wilayah yang disebut negara bagian Jammu dan Kashmir, yang terdiri dari bagian selatan dan timur atau sekitar 45 persen wilayah.

Pakistan mengontrol wilayah yang disebut Azad Kashmir, Gilgit dan Baltistan, yang terdiri wilayah utara dan barat dengan total 35 persen wilayah.

Lalu, Cina menguasai sebagian wilayah yang disebut Aksai Chin di timur laut dengan luas 20 persen Kashmir.

 

Baca:

Srinagar merupakan ibu kota musim panas di Jammu dan Kashmir. Jammu merupakan ibu kota di musim dingin. Sedangkan Muzaffarabad merupakan ibu kota Azad Kashmir.

  1. Maharajah

India mengklaim sebagian wilayah Kashmir dengan alasan penguasa Maharajah pernah menyatakan loyalitas kepada India meski pengakuan itu dilakukan dalam tekanan. India tidak ingin melepas wilayah ini karena takut itu bakal menjadi preseden atau contoh bagi wilayah lain di negara itu untuk memerdekakan diri.

  1. Perang

India dan Pakistan telah bertempur untuk memperebutkan wilayah itu sebanyak tiga kali. “Ini merupakan hal buruk karena perang itu melibatkan gabungan populasi yang mencapai 1.5 miliar orang hanya untuk memperebutkan sepetak lahan,” begitu dilansir Time. Ini bisa menjadi lebih buruk karena India dan Pakistan memiliki senjata nuklir. Sekitar 47 ribu orang tewas dari kedua belah pihak meski ada dugaan dari kelompok HAM jumlahnya kemungkinan dua kali lipat.

 

Baca:

 
 
  1. Faktor Cina

Pakistan mendekat ke Cina karena negara ini memiliki kemampuan ekonomi, militer dan populasi melebihi India. Cina, yang juga memiliki sebagian wilayah di Kashmir, telah menyepakati investasi senilai US$46 miliar atau sekitar Rp646 triliun di Pakistan per 2016. Pelabuhan Gwadar di Paksitan menjadi salah satu aset penting dalam kerja sama dengan Cina. Pakistan juga mengundang Arab Saudi untuk berinvestasi di kawasan ini dengan pembangunan kilang minyak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus