Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan terhadap Mayawati Bracken atau Maya Bracken yang diduga warga negara Indonesia atau WNI di Inggris, masih menjadi misteri. Menurut Kemennterian Luar Negeri RI, pihak Kedutaan Besar Indonesia di London sedang berkoordinasi dengan polisi setempat untuk menyelidiki pembunuhan terhadap Maya Bracken ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media Daily Mail melaporkan bahwa Maya Bracken tewas akibat luka tusuk di mobil pada Kamis, 4 Januari 2024 di Pangbourne, Berkshire, Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut adalah sejumlah fakta tentang kasus pembunuhan Maya Bracken di Inggris:
1. Paspor Sudah Habis Sejak Agustus
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan Kedubes RI sedang memastikan status kewarganegaraan perempuan berusia 56 tahun ini. Paspor Maya Bracken sudah habis masa berlakunya sejak Agustus 2023, namun belum diperpanjang hingga kini.
"Paspor Almarhumah tercatat telah habis masa berlaku pada 16 Agustus 2023 dan tidak mengajukan lagi perpanjangan paspor," kata Judha.
Dalam laporan Daily Mail, disebutkan bahwa Maya Bracken diduga berasal dari Indonesia dan memiliki tiga orang anak.
2. Meninggal di Dalam Mobil Lexus
Berdasarkan keterangan situs Thames Valley Police, Unit Kejahatan Besar Kepolisian Thames Valley, London, Inggris, meluncurkan penyelidikan menyusul kematian seorang perempuan di Pangbourne.
Disebutkan bahwa pada sekitar pukul 17.45 (waktu setempat), petugas dihubungi atas laporan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan Lexus di Tidmarsh Road A340 di persimpangan Flower’s Hill.
Di dalam kendaraan itu, seorang perempuan berusia 56 tahun menderita luka tusuk cukup fatal. Dia menerima penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal di tempat kejadian.
Ramah dan Sayang Anak..
3. Ada Mayat Lain di Dekat Lokasi Terbunuhnya Maya Bracken
Polisi menemukan pula seorang pria berusia 18 tahun yang meninggal di dekat tempat terbunuhnya Maya Bracken. Pada sekitar pukul 18.15 (waktu setempat), petugas Kepolisian Thames Valley dan Kepolisian Transportasi Inggris dihubungi untuk mencari seorang korban di jalur kereta api dekat Pangbourne.
Polisi masih mencari hubungan antara Maya Bracken dan pria berusia 18 tahun itu. "Kami telah meluncurkan penyelidikan pembunuhan setelah kematian seorang perempuan di dekat Flower’s Hill, Pangbourne, dan penemuan terkait dari seorang laki-laki yang meninggal di stasiun kereta Pangbourne," kata Kepala Unit Kejahatan Besar, Inspektur Detektif Kevin Brown.
4. Ibu Tiga Anak, Dikenal Ramah dan Sayang Anak
Tetangga Maya Bracken memberi kesaksian bahwa semasa hidupnya korban adalah wanita cantik yang ramah. Ia sangat menyangai ketiga anaknya. Maya Bracken tinggal di rumah besar dengan tujuh kamar. Rumahnya diperkirakan bernilai £2,5 juta di Pangbourne.
Penduduk setempat mengatakan Maya pindah ke Inggris dari Hong Kong bersama suaminya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Kini Maya Bracken dan suaminya sedang dalam proses bercerai.
5. Kasus Pembunuhan Maya Mengguncang Tetangga
Tetangga Maya Bracken mengaku terkejut dan terguncang dengan kasus pembunuhan tersebu. “Ini mengerikan, saya tidak percaya apa yang terjadi. Kami bergegas keluar untuk membantu tetapi polisi sudah ada di sini dan kemudian ambulans tiba. Kami disuruh pulang dan mereka menutup semuanya," kata seorang tetangga yang tak disebutkan namanya kepada tabloid The Sun.
THE SUN | ANTARA | DAILY MAIL
Pilihan editor: Putin Rayakan Natal Ortodoks, Dukung Pasukan yang Perang di Ukraina