Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 ribu warga Uni Eropa telah mengajukan permohonan menjadi warga Inggris setelah Brexit resmi berlaku 31 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka yang mengajukan kewarganegaraan Inggris selama ini tinggal di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data statistik pemerintah Inggris menunjukkan sekitar 3 juta warga Uni Eropa dan anggota keluarga mereka telah mengajukan status menetap. Mereka meminta izin kepada pemerintah untuk tetap tinggal di Inggris.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel menyambut warga Uni Eropa yang ingin menjadi warga Inggris.
Patel pun mendesak anggota Uni Eropa untuk melakukan upaya serupa untuk menjamin status warga Inggris yang tinggal di negara mereka.
"Ini bentuk skema terbesar dalam sejarah Inggris dan itu artinya warga Uni Eropa dapat membuktikan hak-hak mereka selama beberapa dekade mendatang. Ini saatnya bagi negara-negara Uni Eropa untuk menerapkan skema serupa," kata Patel sebagaimana dilaporkan Reuters, 6 Februari 2020.
Parlemen Eropa pada akhir Januari lalu menyatakan kekhawatiran mereka bahwa warga Uni Eropa beresiko mengalami diskriminasi dalam mendapatkan rumah dan pekerjaan setelah Brexit.
Pemicu kekhawatiran parlemen Uni Eropa ini adalah pernyataan Menteri Keamanan Inggris, Brandon Lewis bahwa warga Uni Eropa beresiko dideportasi jika mereka gagal untuk mengajukan status menetap di Inggris.