Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Jumat kemarin, 30 April 2021, melaporkan ada 9.270 kasus baru infeksi virus corona. Dari jumlah itu, sebanyak 3.208 kasus berasal dari Ibu Kota Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, maka total akumulasi infeksi virus corona di Negeri Beruang Putih ada 4.814.558 kasus. Pemerintah Rusia mengumumkan dalam tempo 24 jam, ada 392 orang meninggal akibat infeksi virus corona sehingga total 110.520 pasien Covid-19 yang meninggal di Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penggali kubur yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa peti mati untuk mengubur jenazah korban virus corona di sektor khusus pemakaman di pinggiran Saint Petersburg, Rusia 5 Mei 2020. [REUTERS / Anton Vaganov]
Akan tetapi, Badan statistik federal Rusia punya perhitungan terpisah dan melaporkan angka kematian akibat Covid-19 di Rusia terhitung mulai April 2020 – Februari 2021 sudah lebih dari 225 ribu orang.
Sedangkan perhitungan Reuters berdasarkan data memperlihatkan di Rusia ada lebih dari 400 ribu kematian akibat Covid-19 terhitung mulai April 2020 sampai Maret 2021.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, 23 April 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungan pada Kepala Pengawas Keseahatan Rusia Anna Popova untuk memperkenalkan kebijakan libur bekerja pada awal Mei 2021. Hal itu demi mencegah kenaikan angka infeksi virus corona.
“Jika Anda fikir itu penting, mari kita lakukan. Hari ini, saya akan menandatangani dekrit yang relevan,” kata Presiden Putin dalam sebuah siaran di televisi.
Popova dalam proposalnya menyebut periode libur berlaku mulai 1 Mei – 11 Mei 2021, di mana ini bagian dari upaya untuk membatasi waktu yang dihabiskan masyarakat Rusia di transportasi umum dan paparan virus corona. Kebijakan ini keputusan berat mengingat banyak masyarakat Rusia biasanya liburan setiap awal Mei.