Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Boeing mengatakan tidak akan menunda layanan penerbangan pada pertengahan 2020, meski ada masalah perangkat lunak baru pada pesawat Boeing 737 Max.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Boeing mengidentifikasi masalah tersebut selama uji penerbangan dan menginfokannya kepada Otoritas Penerbangan Pesawat Amerika (FAA) bulan lalu. Menurut laporan CNN, 7 Februari 2020, masalah ditemukan terjadi pada lampu indikator yang dirancang untuk memperingatkan kerusakan oleh sistem yang membantu menaikkan dan menurunkan hidung pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Lampu indikator menyala, padahal seharusnya tidak," ungkap Boeing.
Boeing mengatakan masalah itu ditemukan selama pengujian penerbangan dari perangkat lunak 737 Max yang diperbarui. Dikatakan masalahnya adalah input ke komputer kontrol penerbangan pesawat.
"Kami memasukkan perubahan ke perangkat lunak 737 Max sebelum armada kembali beroperasi untuk memastikan bahwa lampu indikator ini hanya menyala seperti yang dimaksudkan."
Pesawat Boeing 737 Max telah dilarang terbang di seluruh dunia sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Tabrakan itu dikaitkan dengan sistem keselamatan yang dirancang untuk mengatur sudut hidung pesawat jika terjadi hidung pesawat terlalu cepat naik. Boeing telah memperbaiki perangkat lunak pada sistem itu selama setahun lebih.
Masalah perangkat lunak baru tersebut mempersulit upaya Boeing untuk kembali mengudara pada pertengahan 2020, bahkan jika itu tidak mengganggu jadwal yang diperpanjang baru-baru ini.
Dikutip dari Bloomberg, Kepala FAA Steve Dickson, mengatakan penerbangan sertifikasi untuk jet yang di-grounded akan diberikan dalam beberapa minggu ke depan. Dickson mengatakan FAA sedang mengevaluasi masalah perangkat lunak terbaru untuk Boeing 737 Max.
SAFIRA ANDINI | CNN | BLOOMBERG