Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media Israel, Times of Israel, menyebut Muhammad Sinwar, adik pemimpin Hamas yang terbunuh Yahya Sinwar, menjadi pemimpin de facto sayap militer Hamas di Gaza. Tidak ada pengangkatan resmi Muhammad Sinwar oleh Hamas. Hingga kini Hamas juga masih bungkam ihwal kematian mantan kepala sayap militernya, Muhammad Deif. Menurut Israel, Deif tewas dalam serangan udara pada Juli lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel bulan lalu. Usai kematian Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar disebut sebagai orang yang tepat untuk memimpin Hamas. Mohammad Sinwar lahir pada tahun 1975 di sebuah kamp pengungsi di kota Khan Younis, utara Rafah di Jalur Gaza selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IDF mengatakan dia adalah pemimpin sayap paramiliter Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Ia mengambil alih jabatan komandan setelah tewasnya kepala Brigade sebelumnya, Mohammed Deif, dalam serangan udara Israel pada 13 Juli. Brigade Izz al-Din al-Qassam memberi Hamas kemampuan militer di Gaza dan beroperasi terpisah dari sayap politik Hamas.
Namun Mohammad Sinwar diyakini telah tewas pada 2014. Dilansir dari ABC, IDF mengklaim telah membunuh Muhammad Sinwar dalam serangan terhadap kompleks perumahan selama serangan udara tujuh minggu terhadap Hamas yang dikenal sebagai Operasi Protective Edge.
Namun sembilan tahun kemudian serangan militer Israel mengungkap bukti bahwa ia mungkin masih hidup.
Pasukan yang menyerbu kompleks pelatihan Hamas pada 10 November 2023 menemukan dokumen militer di kantor yang mereka katakan milik saudara Sinwar.
Pada tanggal 17 Desember 2023, sebuah video dirilis daring oleh tentara Israel yang katanya memperlihatkan Mohammad Sinwar dalam keadaan hidup dan bepergian dengan mobil melalui terowongan dekat persimpangan Erez, di perbatasan utara antara Gaza dan Israel.
TIMES OF ISRAEL | ABC
Pilihan editor: Ini Alasan Pejabat Militer Israel Ingin Gencatan Senjata