Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akan banyak pertempuran

Wawancara tempo dengan ketua untac yasushi akashi, 63, soal perdamaian di kamboja. perananya banyak dikritik. untac dituduh tak bergigi dan tak berbobot.

20 Februari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERINTAHAN transisi oleh PBB untuk Kamboja, UNTAC, diserang oleh semua pihak, sebagai tak mampu menjamin keamanan. Padahal hari pemilu sudah disetujui: 23-25 Mei. Mungkinkah pemilu dilaksanakan dalam suasana netral? Berikut wawancara wartawan TEMPO Yuli Ismartono dengan Yasushi Akashi, ketua UNTAC. Pria berusia 63 tahun yang fasih dalam empat bahasa ini berkantor di markas UNTAC, sebuah gedung yang dulunya kediaman resmi gubernur pemerintah kolonial Perancis, yang di zaman Khmer Merah dijadikannya markas Pol Pot. UNTAC dituduh oleh Khieu Samphan gagal melaksanakan Perjanjian Paris. Mereka mengulangi tuduhan pokok itu (masih hadirnya tentara Vietnam, dan UNTAC tak bisa mengendalikan pemerintahan Hun Sen). Pasukan UNTAC telah ke mana-mana hanya untuk mencari pasukan Vietnam, tapi kami tidak menemukan apa-apa. Dan pencarian ini masih kami lakukan terus. Seharusnya pihak Khmer Merah membantu kami dalam usaha ini, sedikitnya memberikan informasi. UNTAC juga dituduh kurang menguasai pemerintahan Phnom Penh. Di lima kementerian yang di bawah wewenang UNTAC, ada seorang wakil UNTAC yang menasihati pelaksanaan sehari- hari. Memang ada kesulitan, karena (Perdana Menteri) Hun Sen sering mengambil keputusan di luar jalur resmi. Inilah masalah utama dalam penguasaan administrasi itu. Namun kami berusaha agar semua di bawah kekuasaan UNTAC. Tapi kini semua faksi tampaknya menyerang Anda, termasuk Pangeran Sihanouk. Saya akui banyak kekurangan UNTAC. Semula kami dituduh gagal membujuk Khmer Merah menaati tahap kedua Perjanjian Paris, yakni perlucutan senjata dan pembubaran pasukan. Sebaliknya Khmer Merah menuduh kami tidak memenuhi syarat- syarat pakta itu. Kini UNTAC dituduh gagal mengamankan suasana, karena terjadi pembunuhan terhadap anggota partai- partai oposisi (maksudnya anggota Funcinpecnya Sihanouk, dan Front Pembebasan Nasionalnya Son Sann). Belum lama ini ada tuduhan baru, kami tidak bisa menghentikan serangan- serangan tentara Phnom Penh. Pendek kata, UNTAC dituduh tak bergigi, tak berbobot. Begini, UNTAC dibentuk sebagai suatu operasi teknis perdamaian. Tugasnya memelihara, bukan untuk memaksa. Pasukan UNTAC bukan suatu kekuatan tempur. Kami hanya dibekali senjata diplomasi agar bisa berunding. Itu saja. Lalu jika faksi-faksi tidak menaati Perjanjian Paris? UNTAC dikirim ke Kamboja dengan asumsi semua faksi dan kelompok akan mematuhi tanggung jawab mereka. Malangnya, ini tidak terjadi. Namun, dengan memiliki wewenang Dewan Keamanan PBB, UNTAC berusaha sedapat mungkin memenuhi tugas dan sasaran. Kami berada di tempat di mana sesuatu yang direncanakan belum tentu terjadi. Tapi kami tidak akan mudah menyerah. Pangeran Sihanouk sendiri tampaknya kini pesimistis.... Sihanouk sedang lesu karena Khmer Merah sama sekali menolak ikut dalam proses perdamaian. Tapi dia selalu membedakan kasus Kamboja dengan Somalia dan Yugoslavia, dan akhirnya berpendapat bahwa Kamboja tidak seburuk kedua negara itu. Setidaknya tidak begitu banyak jatuh korban di Kamboja. Memang kami tidak boleh terlalu optimistis tentang masa depan Kamboja. Jelas akan ada banyak masalah, banyak pertempuran sebelum pemilu diadakan. Dalam sidang Dewan Nasional Tertinggi Anda ragu bahwa pemilu bisa diselenggarakan dalam kondisi yang adil dan bebas... Sama sekali tidak. Pemilu akan berjalan terus. Kami akan menjamin agar lingkungan politik netral terbentuk. Lihat saja, jumlah peristiwa terorisme politik bulan ini, dibandingkan dengan Desember, sudah menurun sekali. Ternyata teguran kami kepada Hun Sen didengar juga. Ia telah memberi perintah kepada pejabat-pejabatnya di daerah agar menghentikan aksi-aksi teror itu. Guna mencegah berlangsungnya kembali kejadian semacam itu UNTAC telah membentuk suatu kantor pengadilan khusus untuk menangani kasus-kasus politik. Ini suatu kemajuan. Di Kamboja kerusuhan politik sudah mendalam, bahkan mengakar, jadi sulit diberantas begitu saja. Anda yakin UNTAC tak akan gagal? Seratus persen. Masalah di Kamboja besar dan rumit, UNTAC bukan saja bertanggung jawab agar perang dihentikan, kami juga harus menangani masalah rehabilitasi dan membangun kembali negeri ini. Adalah tanggung jawab kami pula menumbuhkan lembaga-lembaga demokrasi dan hak asasi manusia sedemikian rupa sehingga rakyat Kamboja bisa mandiri. Mungkinkah mandat UNTAC diubah dari pemelihara perdamaian menjadi pemaksa perdamaian agar tercapai sasarannya? Tidak mungkin. Masalah di Kamboja tidak segawat seperti di Somalia atau Yugoslavia. Memang lebih rumit. Misalnya, suatu desa bisa dihuni oleh dua kelompok. Atau desa diduduki satu kelompok namun ladang-ladangnya dikuasai kelompok lain. Maka kami menggunakan cara diplomasi dan perundingan untuk menyelesaikan masalah. Tapi Khmer Merah telah menyatakan tidak akan mengakui hasil pemilu.... Sudah 4,7 juta penduduk yang telah mendaftarkan diri untuk memilih. Mungkin pemilu nanti tidak sempurna. Tapi lebih baik begitu daripada tidak sama sekali. Seribu personalia UNTAC dikerahkan untuk memantau pemilu nanti, dan 15.000 orang Kamboja telah kami rekrut dan dilatih untuk membantu. Saya kira akan terjadi pemilu yang bisa diterima oleh semua pihak. Jangan mengharapkan hasil yang sempurna. Demokrasi tidak bisa tercipta setelah satu pemilu. Rakyat Kamboja masih harus terus memperbaikinya. Jadi tanggung jawab UNTAC di Kamboja selesai setelah pemilu? Saya kira UNTAC akan dibubarkan setelah pemilu. Namun saya harap akan tetap hadir lembaga-lembaga PBB, sebagai pengawas untuk memantau perkembangan demokrasi dan menjamin hak asasi di Kamboja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus