Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Bagaimana Cara Sekolah Dasar Cina Ajarkan Komunisme?

Siswa diajarkan bahwa tentara merah berjasa besar bagi kemakmuran rakyat Cina.

16 Oktober 2017 | 20.56 WIB

Ilustrasi sekolah Red Army. AFP Photo
Perbesar
Ilustrasi sekolah Red Army. AFP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Republik Rakyat Cina saat ini sedang mempersiapkan kongres Partai Komunis Cina ke-19 yang akan dihela pada 18 Oktober 2017. Sebagai partai penguasa satu satunya PKC membuat segala peraturan yang ada di Cina dari segala aspek. Salah satunya pendidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut salah seorang guru di Cina, Xie Hong, PKC telah sejak lama menanamkan ideologinya dalam pendidikan anak dari jenjang sekolah dasar hingga universitas. "Kami diajarkan tentang ideologi Marx, Mao dan patriotisme serta loyalitas," kata xie Hong.

Baca: AS Ucapkan Terima Kasih Cina Dukung Sanksi PBB ke Korea Utara

Bahkan sejak bangku sekolah dasar anak-anak di Cina diajarkan menganai adat dan tradisi di Cina sebagai yang berkaitan dengan loyalitas kepada partai dan patriotisme.
Ini terlihat, misalnya, saat guru Xie Hong mengajar kelas empat yang berisi sekitar 50 orang siswa, yang semuanya memakai seragam berwarna merah.

"Kehidupan hari ini kaya, terberkahi dan bergembira," kata Xie. "Darimana asal kehidupan kita yang bahagia ini? Siapa yang memberinya?"

Pertanyaan ini dijawab seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun, Li Jiacheng, dengan bersemangat. "Itu datang dari darah para martir revolusi! Dari tentara merah!"

Murid yang lain memberikan tepuk tangan riuh dan guru Xie terlihat bahagia. Di kelas Sekolah Dasar Tentara Merah untuk Pekerja dan Petani ini, begitu New York Times menulis, hanya ada satu jawaban yang benar. Dan ini menjadi tugas guru Xie untuk smengajarkannya kepada para murid sekolah.

Dibalik proses indoktrinasi itu ada protes dari para wali murid yang takut apabila anaknya akan tertinggal oleh kompetisi global mengingat terlalu banyak propaganda partai yang diajarkan di kelas.

Bahkan pada salah satu kelas di Cina diwajibkan untuk lulus dalam pelajaran pengobatan tradisional sebagai syarat kenaikan kelas. Dalam pelajaran diajarkan mengenai rasa patriotisme, keberanian hingga rasa anti-Jepang dan segala pemikiran barat.

MUHAMMAD IRFAN AL AMIN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus