Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.

20 Mei 2016 | 17.03 WIB

Pemandangan eksotis di tengah gurun Ethiopia bernama, Dallol Volcano. Dallol merupakan tempat terpanas di dunia dengan suhu mencapai 41,1 derajat celcius dengan pemandangan yang mengagumkan. dailymail.co.uk
Perbesar
Pemandangan eksotis di tengah gurun Ethiopia bernama, Dallol Volcano. Dallol merupakan tempat terpanas di dunia dengan suhu mencapai 41,1 derajat celcius dengan pemandangan yang mengagumkan. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.

Menurut keterangan organisasi dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, selain memakan korban jiwa, bencana alam banjir dan tanah longsor di Ethiopia mengakibatkan setidaknya 20 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal. Sedangkan pejabat Ethiopia mengatakan sejumlah orang masih hilang.

Beberapa organisasi kemanusiaan tampak memberi bantuan dan mendirikan tenda untuk ribuan korban banjir di tempat aman.

"Warga yang terkena dampak bencana banjir itu bermacam-macam, ada yang sawah-ladangnya rusak, ada yang kehilangan hewan ternak. Namun yang paling parah adalah kehilangan tempat tinggal," ucap Paul Handley, anggota staf PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), di Ethiopia.

Banjir di Ethiopia juga menyulitkan lembaga kemanusiaan mengulurkan bantuan ke tempat-tempat yang terdampak air bah. Kondisi seperti itu kian memperburuk keadaan dan mengakibatkan lebih dari 10 juta warga mengandalkan bantuan negara akibat kekeringan yang berlangsung selama beberapa tahun.

Handley menuturkan enam daerah telah memasuki fase berbahaya, terutama terkait dengan masalah keamanan bahan makanan. "Kami telah membantu lebih dari 10,2 juta warga di daerah ini," ujarnya. "Namun mereka sekarang menderita akibat dilalap banjir."

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


 


 



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus