Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Bencana Topan Fiji, PBB Serukan Bantuan Internasional  

Seluruh desa hancur karena angin topan Winston yang

melanda Fiji.

23 Februari 2016 | 12.57 WIB

Keluarga dari pemukiman Wainiveidilo menyiapkan makan siang mereka di sebuah sekolah yang digunakan sebagai pusat evakuasi Topan Winston di Navua, Fiji, 21 Februari 2016. Badai siklon ganas Winston melintasi rantai pulau Pasifik. Jonacani Lalakobau/Fiji T
Perbesar
Keluarga dari pemukiman Wainiveidilo menyiapkan makan siang mereka di sebuah sekolah yang digunakan sebagai pusat evakuasi Topan Winston di Navua, Fiji, 21 Februari 2016. Badai siklon ganas Winston melintasi rantai pulau Pasifik. Jonacani Lalakobau/Fiji T

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Suva - Angin topan Winston, yang menerjang melalui Pulau Pasifik pada Sabtu dan Minggu pagi berkecepatan 285 kilometer per jam, telah menghancurkan Pulau Koro, salah satu pulau kecil yang berada di Republik Kepulauan Fiji.

Sebagaimana dilansir dari laman ABC News, Selasa, 23 Februari 2016, mendapatkan bantuan darurat ke pulau-pulau yang jauh dan masyarakat terpencil telah menjadi prioritas utama pemerintah Fiji.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Stephen O'Brien mengatakan ia khawatir pada dampak buruk topan yang melanda Fiji.

"Seluruh desa telah hancur, rumah dan tanaman rusak, saluran listrik telah dipotong, dan lebih dari 8.100 orang saat ini berlindung di lebih dari 70 pusat evakuasi," kata O'Brien.

O'Brien mengatakan pemerintah Fiji membutuhkan bantuan internasional. Australia sejauh ini telah menjanjikan bantuan sebesar 5 juta dolar Australia (Rp 48, 2 miliar) dan Selandia Baru 2 juta dolar Selandia Baru (Rp 17, 4 miliar).

Perrin mengatakan Prancis, Amerika Serikat, dan Cina juga telah menjanjikan bantuan, sedangkan lembaga bantuan kemanusiaan, termasuk Oxfam dan Palang Merah, telah melakukan pekerjaannya.

Republik Kepulauan Fiji adalah rumah untuk 900 ribu orang. Negara itu memiliki lebih dari 100 pulau berpenghuni. Pihak berwenang mengalami kesulitan berkomunikasi dengan beberapa pulau terpencil.

ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus