Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Praha - Tiga anggota kelompok yang mengkritik Presiden Republik Ceko, Milos Zeman melakukan aksi memanjat atap istana presiden dan mengganti bendera resmi dengan sehelai celana dalam berukuran raksasa berwarna merah.
"Akhirnya bendera pria yang tidak tahu malu itu berkibar di istana Praha," kata Ztohoven, kelompok yang beranggotakan tiga orang itu dalam situs Facebook.
Bagi mereka, warna merah itu melambangkan hubungan erat antara kepala negara terlibat dengan Cina dan Rusia yang tidak disenangi.
Seperti yang dilansir Prague Monitor pada Selasa 22 September 2015, kelompok tersebut juga mengkritik Zeman yang sering menggunakan bahasa kurang sopan.
Dalam melakukan aksinya, guna menembus penjaga keamanan, para aktivis tersebut menyamar dengan berpakaian layaknya pembersih cerobong asap. Tiga pria yang berusia antara 33 sampai 44 tahun itu melakukan aksinya pada Sabtu malam waktu setempat.
Namun, aksinya tidak berlangsung lama, mereka kemudian ditangkap dan diancam hukuman dua tahun penjara.
Juru bicara presiden, Jiri Ovcacek, dalam halaman Twitternya mengecam tindakan yang disebutnya sebagai 'budaya kafe' itu. Istilah 'Kafe Praha' digunakan sebagai sindiran dan mengacu kepada golongan cendekiawan yang mendukung saingan konservatif, Karel Schwarzenberg ketika pemilu 2013.
Ini bukan kali pertama Ztohoven mengambil tindakan berunsurkan politik seperti itu.
Pada Juni 2007, kelompok itu meretas acara televisi publik dalam program buletin cuaca. Mereka mengganti gambar awan dengan nuklir. Pada tahun yang sama, mereka menganggu 50 sistem lampu lalu lintas di ibukota dan menunjukkan gambar lucu untuk menggantikan warna merah serta hijau disebut 'untuk membantu pejalan kaki keluar dari rutinitas harian mereka.'
PRAGUE MONITOR|YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini