Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ankara -- Pasukan militer Turki meningkatkan serangan militernya terhadap kelompok bersenjata Kurdi YPG dukungan Amerika Serikat di distrik Afrin di perbatasan utara Suriah. Ini terjadi setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Ankara tidak akan mundur dalam operasi militer terhadap Kurdi, yang telah memasuki hari ketiga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor berita Turki Anadolu Agency, Senin, 22 Januari 2018, memberitakan pasukan Turki terus membombardir wilayah yang dikuasai pasukan Kurdi di barat laut Suriah untuk mendukung laju pasukan Free Syrian Army, yang menjadi sekutunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Ketegangan di Suriah, Amerika Serikat Minta Turki Tahan Diri
Ini juga dilaporkan jurnalis Al Jazeera, Stefanie Dekker, yang mengatakan dari perbatasan dekat Afrin bahwa,"serangan artileri berat terus terdengar hingga berkilometer dari pusat operasi di perbatasan."
Anadolu melansir seperti dikutip Al Jazeera, Senin, 22 Januari 2018, "Pasukan jet tempur Turki juga menyasar target di kawasan pegunungan Bursaya di Afrin, yang menjadi titik strategis yang dikuasai pasukan Kurdi."
Militer Turki mengatakan pasukan Kurdi menjadikan daerah Bursaya sebagai titik penyerangan ke provinsi Turki yaitu Kilis. Pasukan darat Turki juga dikabarkan mulai mendekati sisi timur Afrin dari distrik Azaz.
Pada saat sama, pasukan YPG mengklaim berhasil memukul mundur pasukan Turki, yang mendekat dari empat desa di sekitar Afrin. YPG merupakan sayap militer dari Partai Uni Demokratik Kurdi (PYD). Pemerintah Turki menganggap partai ini dan Partai Pekerja Turki (PKK) sebagai kelompok teroris yang saling terkait.
Turki melancarkan serangan militer besar-besaran ke Afrin untuk membersihkan daerah itu sejauh 30 kilometer dari penguasaan kelompok Kurdi PYD, yang disebut Ankara sebagai kelompok teroris dan mengancam keamanan wilayah perbatasannya.
Menurut warga kepada Al Jazeera, sebagian warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak telah mengungsi namun sebagian lainnya masih berlindung di Afrin. Pada Ahad, kelompok YPG melaporkan enam warga sipil dan tiga anggota mereka tewas. Sedangkan satu warga Turki dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka di Provinsi Hatay akibat serangan lintas batas YPG.
Sampai saat ini belum ada laporan pasukan Turki yang tewas.
Kelompok lainnya yaitu Syrian Democratic Forces (SDF) dukungan AS mengatakan bakal mengirimkan lebih banyak pasukan ke Afrin untuk melawan militer Turki dan pasukan FSA. SDF merupakan kelompok multi-etnis yang mayoritasnya merupakan warga Kurdi dan bekerja untuk mengalahkan kelompok teroris ISIL atau ISIS.