Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani berkunjung ke rumah keluarga jenderal Qassem Soleimani untuk menyampaikan duka atas kematian orang paling berkuasa dalam pasukan elit Garda Revolusi Iran di Baghdad, Irak pada Jumat pagi pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rouhani disambut dua anak perempuan jenderal Soleimani dalam kunjungan sehari setelah kematian ayah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagaimana dilaporkan the Sky News dan Daily Mail, dalam pertemuan itu seorang anak perempuan Soleimani bertanya kepada Rouhani: "Siapa yang akan membalas darah bapak saya?"
The daughter of Iran's top general Qassem Soleimani has asked Iranian President Hassan Rouhani who will avenge his death.
— Sky News (@SkyNews) January 4, 2020
Read more on the reaction to the assassination here: https://t.co/J2gCUvLKRA pic.twitter.com/BqN49Rd0FB
Mendapat pertanyaan itu, Rouhani berujar: "Semua orang akan membalas dan kami akan, kami akan membalas darahnya, anda jangan khawatir."
"Kejahatan oleh Amerika akan masuk dalam sejarah sebagai salah satu kejahatan tak terlupakan terhadap negara Iran," kata Rouhani.
Menurut Rouhani, Amerika tidak menyadari kesalahan besar yang mereka telah lakukan. Amerika akan menderita tidak hanya hari ini tapi juga selama bertahun-tahun lamanya, sebagai konsekwensi dari kejahatan yang dilakukan.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei Jumat malam pekan lalu berkunjung ke rumah keluarga Soleimani untuk menyatakan duka.
Khamenei mengatakan Qassem Soleimani sebagai martir dan menyebut tindakan AS sebagai bentuk kejahatan dan mengutuk serangan udara yang menarget sang jenderal.