Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Reporter The Associated Press Philip Crowther memukau pemirsa setelah melakukan siaran langsung tentang krisis Ukraina dari ibu kota Kyiv, dalam enam bahasa asing yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir The New York Post, Selasa 22 Februari 2022, Crowther—reporter yang berbasis di Washington DC— men-tweet kolase klip beritanya dalam enam bahasa pada Senin malam lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam videonya, ia berbicara tentang konflik Ukraina-Rusia saat ini dalam bahasa Inggris, Luksemburg, Spanyol, Portugis, Prancis, dan Jerman.
Pemirsa yang terkesan telah menanggapi secara massal video yang kemudian menjadi viral di Twitter itu. Platform pembelajaran bahasa terpopuler di dunia, Duolingo, menulis, "Dan burung hantu itu terlalu terpana untuk berbicara."
Netizen lain menambahkan, "AF Cemburu, saya hanya bisa melakukan tiga kecuali Anda menghitung Latin."
“Poliglot sialan! Kudos dan terima kasih telah melaporkan! Mengesankan," kata netizen yang lain.
“Ya Tuhan apakah pria ini sudah menikah?? Jika dia tidak di mana saya bisa mengirimkan aplikasi saya?” tulis seorang wanita. Seorang pria menimpali, "Saya akan melamar, padahal saya laki-laki heteroseksual.”
Sementara seseorang bercanda bahwa ini adalah “Hal paling menarik yang terjadi di Luksemburg sejak perang terakhir di Eropa.”
Postingan Crowther telah mengumpulkan lebih dari 122.000 postingan suka dan 20.000 retweet.
Menurut halaman “Tentang” Crowther di situs pribadinya, dia adalah reporter Afiliasi Internasional untuk AP dan merupakan penduduk asli Luksemburg. Crowther berbicara bahasa Inggris, Luksemburg, Spanyol, Portugis, Prancis, dan Jerman.
Ia lahir di negara kecil Eropa Barat itu dari ayah keturunan Inggris dan ibu asal Jerman. Dia kemudian pindah ke London untuk menyelesaikan kuliahnya.
Crowther menerima gelar sarjana dalam Studi Hispanik dari King's College London serta diploma pascasarjana dalam Jurnalisme Siaran dari London College of Communication.
Sebelum datang ke Amerika Serikat pada 2011 dan terkenal karena meliput krisis Ukraina dalam enam bahasa asing, ia menjadi pembawa berita di France 24 di Paris, meliput acara di Ghana, Angola, Afrika Selatan, Jerman, Inggris, dan revolusi di Libya.
SUMBER: THE NEW YORK POST
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.