Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meyakinkan kalau dia bertanggung jawab, namun menolak mengundurkan diri setelah terkuak kejadian Johnson menghadiri acara kumpul-kumpul saat Inggris memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejumlah politikus dari kubu oposisi dan politikus dari kubu Johnson, sudah meminta agar Johnson mengundurkan diri. Johnson dianggap secara hukum melanggar aturan Covid-19. Sebab Johnson meminta warga Inggris tidak melakukan acara kumpul-kumpul di luar, namun kenyataannya dia malah menghadiri sebuah acara pesta, yang di dalamnya disajikan minuman beralkohol.
“Saya bersikap rendah hati dan saya sudah mengambil hikmah,” kata Perdana Menteri Johnson di hadapan anggota parlemen Inggris, sambil menegaskan dia tak mau mengundurkan diri.
Foto yang diterbitkan surat kabar The Guardian menunjukkan Boris Johnson dan istrinya Carrie Johnson, bersama belasan lebih orang menikmati wine ketika Inggris memberlakukan lockdown pada 2020.[The Guardian]
Sue Gray, pejabat senior di Pemerintah Inggris membuat laporan, tanpa menyebut nama Johnson secara terbuka, tetapi dilengkapi dengan sejumlah foto dan detail grafik dari puluhan foto acara kumpul-kumpul (yang diyakini dihadiri Johnson).
Johnson menghadiri sejumlah acara tersebut, termasuk sebuah pesta ulang tahun untuk merayakan hari jadinya yang ke-56 pada 19 Juni 2020. Atas kejadian ini, Johnson kena hukuman denda.
Istri Perdana Menteri Johnson, Carrie dan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sinak juga kena hukuman denda karena hadir di acara tersebut.
“Banyak dari acara-acara ini seharusnya tidak dibiarkan terjadi. Pemimpin senior harus menanggung tanggung jawab atas budaya ini,” kata Gray.
Johnson mengaku dia terkejut dengan laporan tersebut (Gray). Dia meyakinkan datang ke acara kumpul-kumpul untuk berterima kasih pada rekan-rekan kerjanya yang telah membantu tugas-tugasnya.
“Beberapa orang akan berfikir itu adalah perbuatan yang salah – saya melakukan itu. Saya harus katakan saya tidak setuju dengan hal itu,” kata Gray.
Temuan sementara dari Gray sudah diterbitkan pada Januari 2022 lalu, namun detail-nya masih dirahasiakan hingga penyelidikan oleh polisi selesai pada akhir minggu lalu dengan menjatuhkan hukuman 126 denda
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.