Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Hong Kong – Maskapai Cathay Pacific dari Hong Kong mengumumkan pengunduran diri Chief Executive Officer Rupert Hogg. Ini terjadi beberapa hari setelah maskapai asal Hong Kong itu mendapat kecaman keras dari pemerintah Cina dan media resmi yang menyayangkan aksi protes melibatkan karyawan maskapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pernyataan yang diunggah di bursa efek Hong Kong pada Jumat, 16 Agustus 2019, Hogg mengatakan,”Mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin dari perusahaan atas beberapa peristiwa yang terjadi.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hogg digantikan oleh Augustus Tang, seorang eksekutif veteran dari konglomerasi Swire Group, yang menjadi pemegang saham Cathay.
Selama dua pekan terakhir, sekitar 27 ribu pekerja Cathay Pacific turun ke jalan mendukung aksi unjuk rasa pro-Demokrasi di Hong Kong.
Unjuk rasa ini, seperti dilansir Reuters, telah berjalan sejak Juni 2019 memprotes rencana pengesahan legislasi ekstradisi.
Legislasi ini mengatur ketentuan ekstradisi bagi warga Hong Kong yang dianggap melanggar hukum di Cina.
Tuntutan ini melebar menjadi desakan pengunduran diri Kepala Eksekutif Carrie Lam, yang dianggap pro-Beijing. Lam juga dituding berada di balik sikap keras polisi Hong Kong dalam menangani demonstrasi. Sekitar 700 orang warga telah ditangkap dengan ratusan orang lain terluka ringan hingga berat.
Otoritas penerbangan Cina sempat mendesak maskapai Cathay Pacific dari Hong Kong untuk mencegah staf yang ikut demonstrasi dari melayani penerbangan ke Cina dan penerbangan yang melewati wilayah udara Cina.