Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Layanan Pos Amerika Serikat didenda karena mengambil gambar replika Patung Liberty di Las Vegas, untuk disain prangko tahun 2010. Pengadilan federal memutuskan bahwa dinas pos harus membayar pematung replika sebesar US$ 3,5 juta atau Rp 50 miliar karena melanggar hak cipta.
Dilansir dari New York Times, 9 Juli 2018, replika Patung Liberty yang dibuat oleh seniman Robert Davidson berlokasi di kasino "New York-New York", di Las Vegas, ribuan kilometer jauhnya dari Patung Liberty yang asli di New York, Amerika Serikat.
Baca: Lukisan Patung Liberty Berhijab Picu Kontroversi di Amerika
Davidson pun mengajukan gugatan pelanggaran hak cipta terhadap dinas pos pada 2013, karena dinas layanan pos mengklaim gambar replika itu secara ilegal untuk gambar prangkonya. Pengadilan federal menyetujui gugatan dan mengharuskan kantor pos Amerika Serikat memberi ganti rugi.
Replika Patung Liberty terbuat dari plester lumpur, lapisan dan busa berbahan dasar akrilik. Replika Liberty berukuran setengah dari ukuran Patung Liberty yang asli dan hanya sedikit berbeda pada tekstur mata dan bibir. Davidson berpendapat di pengadilan bahwa wajah ibu mertuanya mengilhami disain patung yang ia buat di Las Vegas. Dia mengatakan membuat penampilan patung sedikit lebih modern, sedikit lebih feminin daripada Patung Liberty yang asli.
Replika Patung Liberty di luar kasino di Las Vegas yang diciptakan oleh pematung Robert Davidson.[Associated Press]
Dinas layanan pos Amerika Serikat awalnya mengambil foto dengan mencari di Getty Images, dan percaya bahwa foto yang diambil adalah gambar patung yang asli. Setelah mengukur dan memangkas foto agar pas dengan disain prangko, disain pos merilisnya ke publik pada Desember 2010.
Tidak sampai 2011, 3 miliar prangko telah dicetak, dan rupanya seorang kolektor prangko menyadari bahwa gambar Liberty dalam prangko salah. Namun pihak dinas layanan pos tidak mengambil tindakan lebih lanjut sampai kasus ini bergulir ke pengadilan, di mana ia berpendapat bahwa karya Davidson terlalu mirip dengan aslinya untuk dilindungi oleh UU hak cipta.
Baca: Protes Kebijakan Imigran Trump, Wanita AS Panjat Patung Liberty
Dinas layanan pos AS menghentikan cetakan disain ini pada 2014, setelah meraup untung sebesar US$ 2,1 miliar atau Rp 300 triliun dari penjualan 4,9 miliar prangko. Sementara Davidson memperoleh US$ 233.000 atau Rp 3,3 miliar dari karya replika Patung Liberty kasino di luar biaya produksi. Dinas pos menolak mengomentari kasus ini. Sementara Todd Bice, pengacara Davidson, juga tidak berkomentar, dan hanya menyampaikan bahwa kliennya senang pengadilan mengakui pentingnya karya seninya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini