Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Wuhan – Otoritas Cina mengerahkan 450 dokter militer spesialis untuk membantu penanganan korban virus Corona di Kota Wuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mereka tiba menggunakan pesawat militer pada Jumat malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mereka adalah dokter yang pernah menangani SARS dan penyakit Ebola dan bakal ditempatkan di sejumlah rumah sakit yang kekurangan dokter,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 25 Januari 2020.
SARS merupakan singkatan dari severe acute respitoratory syndrome, yang pernah merebak pada 2003 dan menewaskan ratusan warga di Cina.
Sedangkan epidemik virus Corona, yang masih terkait dengan virus SARS, ini telah menewaskan 41 orang dan menginfeksi sekitar 1.300 orang di berbagai negara dengan mayoritas ada di Cina.
Pemerintah Cina telah mengkarantina 18 kota di Provinsi Hubei untuk menghambat penyebaran virus ini yang menyebabkan sakit gangguan pernapasan pneumonia. 56 juta warga di kota itu terdampak isolasi ini.
“Warga Wuhan terlihat mengantri di apotek untuk membeli masker wajah pada Sabtu, yang seharusnya merupakan hari perayaan Tahun Baru Imlek,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Warga terlihat mengenakan pakaian lengkap medis dan sarung tangannya.
Polisi juga terlihat berjaga di perbatasan kota untuk mencegah warga meninggalkan kota itu karena ada kekhawatiran itu bisa menyebarkan virus Corona.
“Tapi polisi mengizinkan sejumlah petugas kesehatan yang pulang kampung untuk masuk kota membantu rumah sakit,” begitu dilansir Channel News Asia.
Salah satu petugas kesehatan mengatakan dia datang untuk membantu rekannya.
“Mereka butuh bantuan. Kalau tidak mereka akan menjadi terlalu lelah,” kata seorang petugas kesehatan perempuan itu.
Menurut otoritas Cina seperti dilansir Reuters, ada 41 orang yang tewas akibat virus Corona, yang terdeteksi sejak Desember 2020 di Kota Wuhan. Mayoritas korban berusia lanjut dan mengidap penyakit lainnya. Jumlah warga yang terinfeksi juga bertambah menjadi 2.287 orang dalam satu hari atau bertambah 830 orang. Mayoritas korban tewas ada di Provinsi Hubei.