Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berulang kali menyebut tentang mengetahui detail terlarang terkait dengan kehidupan cinta presiden Prancis Emmanuel Macron, menurut sebuah laporan baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, kisah ini kembali mencuat setelah "Item 1a" pada daftar dokumen Biro Investigasi Federal (FBI) yang disita dari perkebunan Mar-a-Lago mantan presiden terungkap sebagai "info re: President of France".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rolling Stone melaporkan pada Senin seperti dilansir The Independent Selasa 30 Agustus 2022, mengutip dua sumber yang mengetahui masalah ini, bahwa kehidupan pribadi Macron telah menjadi subjek yang sangat menarik bagi Trump selama bertahun-tahun.
Trump membual kepada rekan dekat, baik selama dan setelah waktunya di Gedung Putih, bahwa dia mengetahui detail terlarang tentang kehidupan cinta presiden Prancis.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Trump juga mengklaim bahwa dia mengetahui beberapa hal ini melalui data intelijen yang telah dia lihat atau telah diberi pengarahan.
Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa mantan presiden itu tidak menjelaskan detail dan spesifik terkait dengan kegiatan Macron.
Salah satu dari mereka menambahkan: "Seringkali sulit untuk mengatakan apakah Trump sedang membual atau tidak."
Trump juga tidak memberikan penjelasan apa pun selama percakapan ini tentang bagaimana mata-mata AS mungkin memperoleh informasi yang diduga tentang presiden Prancis.
Hubungan Trump dengan Macron sering bergejolak. Mantan presiden AS itu pernah melabeli rekannya dari Prancis sebagai "sahabat saya," sebelum keduanya berselisih selama masa Trump di Gedung Putih.
Trump awalnya mengisyaratkan dukungannya untuk saingan presiden Macron 2017, mengundang nasionalis sayap kanan Marine LePan ke Trump Tower dan memujinya dalam wawancara.
Tetapi Macron mengabaikan hal itu dan mengundang Trump sebagai tamu kehormatan ke parade Hari Bastille pada 2017. Trump begitu terpesona dengan parade militer tersebut, sehingga mengilhaminya untuk meminta parade militernya sendiri.
Pada 2019, ketegangan antara kedua pria meledak. Setelah perselisihan keduanya atas Iran, Suriah, dan NATO, Trump terdengar mengecam Macron dalam pertemuan duta besar AS untuk PBB.
Mantan sekretaris pers Gedung Putih Trump, Stephanie Grisham, juga menulis dalam sebuah memoar bahwa Trump secara pribadi menyebut Macron sebagai "pria pelit" dan "pria dengan bulu seratus dua puluh pon."
Tidak jelas apakah informasi tentang Macron yang diambil dari Mar-a-Lago berasal dari pengumpulan intelijen AS atau bahkan dirahasiakan. Dan tidak ada kejelasan apakah dokumen terkait dengan presiden Prancis yang disita oleh FBI selama penggerebekan itu terkait dengan kehidupan pribadi Macron.
Pada Jumat, hakim distrik AS Aileen Cannon memberi tahu pengacara Trump dan Departemen Kehakiman tentang niatnya untuk menunjuk seorang master khusus untuk meninjau 11 kotak dokumen yang disita agen FBI. Ini sesuai permintaan Trump agar ada pemantau independen yang meninjau dokumen tersebut.
THE INDEPENDENT