Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dosen Menyamar Jadi Justin Bieber Lecehkan 931 Anak-anak  

Dosen hukum warga Australia yang menyamar sebagai bintang pop terkenal, Justin Bieber, melakukan pelecehan seksual terhadap 931 anak-anak.

10 Maret 2017 | 14.25 WIB

REUTERS/Yiorgos Karahalis
Perbesar
REUTERS/Yiorgos Karahalis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Sydney - Seorang dosen hukum warga Australia yang menyamar sebagai bintang pop terkenal, Justin Bieber, melakukan lebih dari 931 pelecehan seksual terhadap anak-anak dari berbagai negara.

Gordon Douglas Chalmers, dosen hukum di Queensland University of Technology di Brisbane, Australia, dijebloskan ke penjara setelah didakwa menggunakan platform online termasuk Facebook dan Skype menyamar sebagai penyanyi Justin Bieber lalu membujuk penggemar mudanya mengirim gambar porno.

Setelah polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap komputer di rumah dosen hukum itu di Bribane, Australia, awal pekan ini, secara mengejutkan ditemukan 931 bukti kejahatan seksual terhadap anak.

"Setelah satu penyelidikan lebih lanjut terhadap komputer pria itu, dia kini didakwa dengan dakwaan tambahan, yakni 931 kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak," kata polisi Queensland dalam satu pernyataan.

Tuduhan itu termasuk perkosaan, menganiaya anak-anak, membuat bahan yang mengeksploitasi anak-anak, menggunakan jasa pengiriman online untuk membujuk individu berusia di bawah 16 tahun, dan menggunakan layanan serupa untuk bahan pornografi anak.

Inspektur Jon Rouse menggambarkan kesalahan itu sebagai mengerikan dan mendesak masyarakat agar lebih berhati-hati ketika menggunakan Internet.

"Fakta bahwa begitu banyak anak-anak yang bisa diperdaya dengan memanfaatkan selebritas tertentu sehingga perlu memikirkan kembali tentang cara kita sebagai masyarakat mendidik anak-anak kita tentang keamanan online," kata Rouse, seperti yang dilansir BBC pada 9 Maret 2017.

Dosen hukum itu diduga tidak hanya memperdayai korban di Australia, melainkan dari beberapa negara lain, termasuk 50 korban yang berada di Amerika Serikat serta 20 di Inggris. Total terdapat lebih dari 150 korban yang berasal dari seluruh dunia.

Polisi Queensland mengatakan penyelidikan terhadap Chalmers juga melibatkan otoritas internasional, termasuk polisi Jerman dan US Homeland Security. Pria itu dijadwalkan akan menghadapi pengadilan Brisbane pada 6 April mendatang.

TELEGRAPH | BBC | YON DEMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus