Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Andri Hadi, S.H. LLM, pada Rabu, 13 Januari 2021 menyerahkan Surat Kepercayaan (letters of credentials) kepada Raja Philippe Belgia, di Istana Raja di Brussel (Royal Palace of Brussels). Penyerahan Surat Kepercayaan dilakukan sesuai aturan protokol Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dubes Andri tiba di Belgia tanggal 11 November 2020. Selain bertugas sebagai Dubes RI untuk Belgia, Andri juga diberi kepercayaan sebagai Duta Besar RI untuk Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa dan World Customs Organization.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Andi Hadi (kiri) bersama Raja Philippe (kanan) dari Belgia, saat penyerahan Surat Kepercayaan pada 13 Januari 2021. Sumber: dokumen KBRI Brussels, Belgia
Dalam kesempatan itu, Raja Philippe dan Dubes Andri membahas beberapa isu bilateral. Raja Philippe menyampaikan kegembiraan Indonesia dan Belgia akan merampungkan kerja sama counter terrorism. Hal ini mengingat pengalaman Indonesia yang dipandang baik khususnya untuk program deradikalisasi.
Palm oil atau minyak kelapa sawit juga ikut dibicarakan dalam kesempatan tersebut. Kepada Raja Philippe, Dubes Andri menjelaskan bahwa minyak kelapa sawit Indonesia merupakan sustainable palm oil yang diregulasi secara ketat serta memiliki sertifikasi, baik nasional (ISPO) maupun internasional (RSPO).
“Minyak kelapa sawit justru merupakan satu-satunya vegetable oil yang memiliki proses sertifikasi. Semua minyak kelapa sawit Indonesia yang diekspor ke Eropa adalah minyak kelapa sawit yang berkelanjutan,” jelas Dubes Andri.
Raja Philippe dan Dubes Andri Hadi sepakat perlunya penyelesaian segera negosiasi Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (l-EU CEPA) agar dapat mengoptimalkan potensi yang besar dari kedua negara.
Hubungan bilateral Indonesia dan Belgia dimulai sejak 1949 dan berjalan baik sampai sekarang. Total perdagangan Belgia dan Indonesia pada 2019 mencapai USD 1.7 milyar.
Sedangkan untuk Januari-Oktober 2020 mencapai USD 1.4 milyar, dengan surplus untuk Indonesia. Komoditas ekspor Indonesia ke Belgia antara lain: alas kaki, apparel, furniture, tembakau, kopi, teh, rempah, produk kulit, kayu dan produk kayu. Nilai investasi Belgia di Indonesia selama 5 tahun terakhir tercatat sebesar USD 610,89 juta.
Sedikitnya terdapat 870 perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis dan perdagangan dengan Indonesia, antara lain Tribu NV, Ethnicraft, Vincent Sheppard, Socfin, Tereos Fks, SIOEN dan Lavatextiles.
Sebagai payung penguatan kerja sama bilateral, Indonesia dan Belgia telah menyepakati untuk membentuk mekanisme konsultasi bilateral yang disebut Bilateral Consultation, yang saat ini telah memasuki tahap penandatangan oleh kedua belah pihak.