Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat pada 13 Juni 2024. Selama di Padang, Duta Besar Williams bertemu dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Pj Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya senang bisa merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia tahun ini di Padang, Sumatera Barat – yang terkenal dengan budaya Minangkabau yang kuat dan kaya, mulai dari masakan hingga adat istiadat yang masih dilestarikan masyarakat hingga saat ini,” kata Duta Besar Williams.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kesempatan itu, Williams meluncurkan #AussieBanget Corner baru di Universitas Negeri Padang (UNP) dengan Rektor UNP, Dr. Ir. Krismadinata, S.T., M.T. Program #AussieBanget Corner adalah ruang permanen bagi siswa untuk mengeksplorasi buku-buku, sumber daya dan informasi tentang Australia, termasuk beasiswa Australia Awards. Puncak dari program ini adalah pertemuan dengan alumni Australia di Padang, dan mereka berbagi pengalaman selama tinggal dan belajar di Australia.
Dalam kunjungannya, Duta Besar Williams juga membuka Festival Sinema Australia Indonesia bersama Steve Jaggi, CEO dan produser film Australia Jaggi Entertainment. Festival film ini tayang untuk pertama kalinya di Padang dan diawali dengan pemutaran film “Love is in the Air”.
Sebelumnya dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony ke Jakarta pada Juni 2022, pihaknya mengutarakan komitmen memperpanjang kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kedua negara sama-sama berkeinginan membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga setuju meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini