Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

EKSKLUSIF-Osama: Arab Saudi Keluhkan Perlindungan Hukum Indonesia

Investor Kerajaan Arab Saudi takut menanamkan modalnya di Indonesia karena terhalang oleh birokrasi dan perlindungan hukum di Indonesia.

28 Maret 2018 | 15.29 WIB

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, memberikan keterangan kepada awak media terkait kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 28 Februari 2017. Dalam kunjungannya, Raja Salman akan menandatangani kerjasama dalam bidang kesehatan, keamanan, Islamic affairs, budaya, pendidikan, agrikultur, perikanan, penerbangan, dan pariwisata serta rencana penambahan kuota Haji. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, memberikan keterangan kepada awak media terkait kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 28 Februari 2017. Dalam kunjungannya, Raja Salman akan menandatangani kerjasama dalam bidang kesehatan, keamanan, Islamic affairs, budaya, pendidikan, agrikultur, perikanan, penerbangan, dan pariwisata serta rencana penambahan kuota Haji. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Investor Kerajaan Arab Saudi takut menanamkan modalnya di Indonesia karena terhalang oleh birokrasi dan perlindungan hukum di Indonesia. Hal itu disampaikan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Shuaibi, ketika menjadi pembicara kunci dalam sebuah diskusi terbatas di DPP Perhimpunan Al Irsyad, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurutnya, ada sejumlah investor Arab Saudi mengaku kesulitan menembus aturan birokrasi sehingga mereka membatalkan niatnya investasi di Indonesia. "Bahkan ada beberapa pengusaha Arab Saudi yang harus menempuh jalur hukum karena merasa kena tipu. Proses hukum masih berjalan," ujar Osama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Al-Mohammed al-Shuaibi, memberikan keterangan kepada awak media terkait kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 28 Februari 2017. Dalam kunjungannya, Raja Salman akan menandatangani kerjasama dalam bidang kesehatan, keamanan, Islamic affairs, budaya, pendidikan, agrikultur, perikanan, penerbangan, dan pariwisata serta rencana penambahan kuota Haji. TEMPO/Imam Sukamto

Dia melanjutkan, perusahaan besar di Arab Saudi ketakutan investasi di Indonesia. "Rata-rata yang investasi di Indonesia adalah pengusaha kecil atau melakukannya secara individu. Mereka umumnya berhasil. Hal ini disayangkan karena pengusaha besar Arab Saudi sudah kehilangan kepercayaan."

Pada kesempatan itu, Osama menjelaskan mengenai perkembangan satu tahun setelah kunjungan Raja Salman ke Indonesia. "Ada 11 kesepakatan yang diteken antara Arab Saudi dengan Indonesia tahun lalu. Kami sedang menindaklanjuti kerja sama militer dan pendidikan dengan Indonesia."

Presiden Joko Widodo mengaku kecewa dengan nilai investasi Arab Saudi saat kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pertengahan Maret 2017 yang hanya Rp 89 triliun (US$ 6 miliar). Padahal saat berkunjung ke Cina, Arab Saudi menanamkan investasi sangat besar sekitar Rp 870 triliun (US$ 65 miliar).Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang melakukann kunjungan kenegaraan di tengah guyuran hujan di Istana Bogor, Jawa Barat, 1 Maret 2017. Keramahan Jokowi memayungi Raja Salman di tengah hujan deras ini pun viral. Presiden Jokowi juga beberapa kali tertangkap kamera tengah memayungi pemimpin negara yang tengah berkunjung ke Indonesia. TEMPO/Subekti

“Saya sudah payungi kok dapatnya lebih kecil. Itu yang saya sedikit kecewa, kecewanya sedikit, sedikit hanya sedikit,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir Setkab.go.id, Kamis, 13 April 2017.

Pada kunjungan Putra Mahkota Raja Salman ke Inggris, 7 Maret 2018, Arab Saudi menanamkan investasinya ke negeri itu sebesar US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.376 triliun. Setelah itu, Mohammed bin Salman terbang ke Amerika Serikat 20 Maret 2018.

Di negeri itu, bin Salman bertemu dengan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Arab Saudi dalam berbagai bidang, termasuk pembelian senjata dan investasi dana sebesar US$ 200 miliar atau setara dengan Rp 2.752 triliun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus