Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musibah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 memiliki kesamaan dengan kecelakaan yang dialami Lion air JT 160 pada Oktober 2018 lalu. Hal itu diungkap oleh pemerintah Ethiopia pada Minggu, 17 Maret 2019, berdasarkan analisa dua kota hitam pesawat yang jatuh pada 10 Maret 2019 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persamaan yang diklaim oleh Ethiopia itu karena dua alasan. Pertama, dua musibah itu sama-sama terjadi pada pesawat Boeing tipe MAX 8. Kedua, pesawat itu sama-sama jatuh pada menit-menit awal setelah lepas landas atau persisnya setelah pilot melaporkan ada masalah di flight control pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan tersebut telah menjadi kekhawatiran terhadap keamanan pesawat Boeing tipe MAX 8. Dua musibah ini pun telah membuat Boeing rugi besar di pasar uang.
“Ini sama kasusnya dengan yang terjadi di Indonesia (Lion Air). Sejauh ini ada kemiripan yang sangat jelas antara kedua kecelakaan ini,” kata Juru bicara Kementerian Transportasi Ethipia, Muse Yiheyis.
Menurutnya, data dalam dua kotak hitam sudah sepenuhnya diperbaharui, dimana tim analis dari Amerika Serikat dan Ethiophia sudah membenarkan data tersebut. Rencananya, Kementerian Transportasi Ethiopia akan memberikan informasi lebih rinci soal data dalam kotak hitam ini dalam tiga sampai empat hari ke depan.
Seorang pria warga negara Cina, berkabung untuk kerabatnya yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Ethiopia Airlines ET 302, di lokasi kecelakaan, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Rabu, 13 Maret 2019. Dalam kecelakaan ini, seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 157 orang dinyatakan tewas. REUTERS/Baz Ratner
Badan Keamanan Penerbangan Amerika Serikat atau FAA menolak berkomentar mengenai detail standar sertifikasi dalam Boeing tipe MAX. FAA juga bungkam soal laporan dari pemerintah Ethiophia soal kemiripan kecelakaan dalam Ethiopian Airlines dan Lion Air dengan hanya mengatakan proses yang dilakukan Boeing sudah sesuai standar FAA.
MUHAMMAD HALWI | REUTERS