Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gas Mematikan Muncul dari Aliran Lava Kilauea Hawaii

Gas asam putih pekat dan serpihan kaca halus menyembur ke langit Hawaii pada Senin menyusul lava dari gunung berapi Kilauea yang mengalir ke laut.

22 Mei 2018 | 11.13 WIB

Uap dan gas vulkanik muncul setelah aliran lava jatuh ke samudera Pasifik di sebelah tenggara Pahoa, Kepulauan Hawaii, selama letusan gunung berapi Kilauea.[REUTERS/Terray Sylvester/
Perbesar
Uap dan gas vulkanik muncul setelah aliran lava jatuh ke samudera Pasifik di sebelah tenggara Pahoa, Kepulauan Hawaii, selama letusan gunung berapi Kilauea.[REUTERS/Terray Sylvester/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gas asam putih pekat dan serpihan kaca halus menyembur ke langit Hawaii pada Senin menyusul lava dari gunung berapi Kilauea yang mengalir ke laut, menciptakan zat berbahaya baru dari letusan lebih dari dua minggu.

Badan Pertahanan Sipil Hawaii memperingatkan pengendara, pelaut dan pengunjung pantai untuk berhati-hati terhadap awan beracun yang disebut "laze", kombinasi kata lava dan kabut, yang terbentuk dari dua aliran lava panas yang menyentuh air laut.

Awan panas, yang berakibat fatal jika terhirup adalah zat berbahaya terbaru letusan gunung Kilauea yang belum juga menunjukkan tanda berhenti sejak letusan dimulai pada 3 Mei. Hingga kini letusan menyebabkan dua puluhan retakan vulkanik, dan jumlah retakan ini sama seperti letusan sebelumnya pada tahun 1955 selama 88 hari.

Baca: Abu Vulkanik Kilauea Meningkat, Penerbangan Hawaii Siaga Satu

Lava Gunung berapi Kilauea mengalir ke laut dekat Pahoa, Hawaii, 20 Mei 2018. (AP Photo/Jae C. Hong)

Letusan telah memasuki fase yang lebih tinggi, di mana sejumlah material vulkanik cair, lebih panas dan lebih cepat mengalir dari magma sebelumnya, keluar dari celah tanah yang muncul di sekitar area pedesaan.

“Kami telah melihat Fase 1. Kami telah mempelajari sistem. Kami menyebutnya fase "pembersihan tenggorokan", kata Carolyn Pearcheta, ahli geologi operasional di Observatorium Gunung Api Hawaii, seperti dilansir Reuters, 22 Mei 2018.

Baca: Letusan Gunung Kilauea Hawaii, Lava Cair Tumpah ke Permukiman

Lava telah menghancurkan setidaknya 44 rumah dan bangunan lain di area Leilani dan Laipuna Gardens di distrik Puna. Dua ribu orang telah diminta mengungsi dari rumah mereka karena aliran lava dan gas sulfur dioksida beracun, yang meningkat tiga kali lipat dalam dua hari terakhir. Garda Nasional Hawaii telah memperingatkan lebih banyak evakuasi wajib jika jalan raya lebih lanjut diblokir.

Aliran bebatuan cair bergerak sekitar 400 meter per jam, dua kali lebih cepat dari aliran sebelumnya. Gunung Kilauea diperkirakan akan mulai mengirim semburan lava hingga 183 meter langit, tiga kali lebih tinggi dari sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus