Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gembong Narkoba Kabur, Hadiah Rp 50 Miliar bagi Pemberi Info

Kepala penjara dan dua sipir sudah dipecat pemerintah Meksiko setelah gembong kartel obat bius kabur lewat terowongan di bawah kamar mandi.

14 Juli 2015 | 11.46 WIB

Jaksa Agung Meksiko Arely Gomez Gonzalez (kedua kanan), melihat terowongan yang terhubung ke penjara Altiplano. Diduga terowongan tersebut digunakan oleh kartel obat bius Joaquin 'El Chapo' Guzman, untuk melarikan diri dari penjara.  Mexico City, Juli 12,
Perbesar
Jaksa Agung Meksiko Arely Gomez Gonzalez (kedua kanan), melihat terowongan yang terhubung ke penjara Altiplano. Diduga terowongan tersebut digunakan oleh kartel obat bius Joaquin 'El Chapo' Guzman, untuk melarikan diri dari penjara. Mexico City, Juli 12,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Meksiko intensif mencari gembong narkoba kelas kakap Joaquin "el chapo" Guzman yang kabur sejak Sabtu lalu dari penjara Alpatino.

Bahkan, pemerintah juga membuat sayembara kepada masyarakat untuk turut mencari Guzman dengan iming-iming hadiah 3,8 juta dolar AS atau Rp 50 miliar.

Hingga kini otoritas keamanan Meksiko masih menyelidiki cara Guzman meloloskan diri. Menteri Dalam Negeri Miquel Angel Osorio Chong curiga aparat penjara turut membantu pelarian ini. “Tiga sipir, termasuk kepala sipir, sudah dipecat,” ujar Chong seperti dilansir BBC, Selasa, 14 Juli 2015.

Pencarian secara besar-besaran dilakukan dengan memeriksa semua akses udara, darat, dan laut negara. Tak terkecuali Guatemala—tempat dirinya pertama kali ditangkap pada 1993. Misteri kaburnya Guzman dari penjara Puento Grande tahun 2001 masih menjadi misteri dan disinyalir melibatkan aparat sipil.

Presiden Pena Nieto menyebut pelarian Guzman berbahaya bagi negara. Musababnya, kegiatan perang antar kartel narkoba bisa bergeliat lagi dengan adanya Guzman. “Saya perintahkan pencarian penuh,” ujarnya.

Guzman terakhir terlihat memasuki kamar mandi, Sabtu lalu, pukul 20.52 waktu setempat. Tim investigasi menemukan terowongan buatan yang menyambungkan kamar mandi dengan sebuah gedung di luar penjara.

Terowongan tersebut cukup nyaman untuk dilewati dengan ukuran 170 cm x 70 cm. Di ujung terowongan ditemukan barang bukti berupa sepeda motor dan peralatan dapur yang diduga digunakan penggali menjemput Guzman.

Guzman adalah bos kartel narkoba Sinaloa yang merupakan pemegang kendali terbesar perdagangan narkoba di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Tak hanya itu, Sinaloa juga sudah menjangkau daratan Eropa dan Australia.

Dari perdagangan narkoba yang ia jalankan, Guzman memperoleh kekayaan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp 13,3 triliun). Penjualan narkoba yang ia jalankan juga telah merenggut lebih dari 100 ribu jiwa.

ANDI RUSLI | BBC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untung Widyanto

Untung Widyanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus