Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Quito - Gempa bumi kuat yang melanda Ekuador pada Sabtu malam sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 77 orang, melukai ratusan orang. Selain itu gempa menghancurkan kota pesisir pantai dan penduduk terpaksa mencari perlindungan di daerah tinggi.
Gempa 7,8 magnitudo itu mengguncang pantai Pasifik dan dirasakan ratusan kilometer di Ibu Kota, Quito selain kota Guayaquil, menyaksikan serpihan reruntuhan berserakan di jalan dan sebagian bangunan retak dan ada yang hampir runtuh.
Ini adalah bencana alam terburuk di negara itu dalam beberapa dekade dan pejabat mengatakan angka kematian mungkin akan meningkat setelah pasukan keamanan menuju ke daerah paling parah.
"Kondisi menakutkan, kami semua takut dan masih berada di jalan raya karena khawatir gempa susulan. Semuanya rusak," kata petugas keamanan di Guayaquil, Fernando Garcia, seperti yang dilansir Reuters pada 17 April 2016.
Sementara itu, Presiden Rafael Correa mengatakan situasi darurat berada di di enam wilayah, yakni Esmeraldas, Los Rios, Manabi, Santa Elena, Guayas, dan Santo Domingo. Kawasan paling parah termasuk Pedernales, yang menarik wisatawan dan pantai berjajar pohon palem dan restoran selain wilayah Cojimies dekat.
Pacific Tsunami Warning Center menyatakan gempa berpotensi memicu tsunami. Tsunami mungkin terjadi di negara-negara di sekitar Samudra Pasifik.
Ombak yang menuju Ekuador dilaporkan bisa mencapai satu meter di atas batas gelombang. Tsunami dengan ketinggian kurang dari tiga meter bisa menghantam wilayah, seperti Australia, Pulau di Hawaii, dan Taiwan.
REUTERS|YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini