Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Halimah Yacob, 33 Tahun Bekerja untuk Gerakan Buruh Singapura  

Halimah Yacob, presiden wanita pertama Singapura,
menghabiskan waktunya selama 40 tahun bekerja untuk isu
perburuhan di NTUC.

13 September 2017 | 13.08 WIB

Halimah Yacob. REUTERS
Perbesar
Halimah Yacob. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Halimah Yacob, presiden wanita pertama Singapura yang dilantik hari ini, 13 September 2017 menghabiskan waktunya selama 33 tahun bekerja untuk isu perburuhan di Kongres Serikat Pekerja Nasional atau NTUC.

Tak heran sebelum Pusat Nominasi, tempat Halimah akan dilantik sebagai presiden, ia lebih dahulu menuju kantor Presiden NTUC di pusat kota untuk bertemu dengan anggota kunci tim suksesnya. Salah satu anggota kunci tim suksesnya adalah Presiden NTUC Mary Liew dan anggota serikat buruh veteran G. Muthukumarasamy.

Baca: Halimah Yacob, Penjual Nasi Padang Kini Jadi Presiden Singapura

NTUC adalah sebuah konfederasi nasional serikat pekerja serta jaringan asosiasi dan mitra profesional pekerja yang melindungi hak-hak pekerja dan membantu pekerja untuk kehidupan yang lebih baik. NTUC membantu pekerja di semua sektor di Singapura.

Halimah bergabung dengan NTUC sejak tahun 1978 hingga 2011 sebagai petugas hukum dan terlibat dalam Gerakan Buruh. Selama terlibat dalam Gerakan Buruh, Halimah memegang berbagai jabatan seperti direktur Sekretariat Pembangunan Perempuan (sekarang dikenal sebagai unit Perempuan dan Keluarga), direktur Departemen Pelayanan Hukum NTUC, sekretaris eksekutif United Workers of Electronics & Electrical Industries dan wakil sekretaris jenderal.

Baca: Halimah Yacob Dilantik Jadi Presiden Singapura Siang Ini

Karirnya selama 33 tahun di Gerakan Buruh membuatnya dikenal sebagai sosok yang tak pernah lelah memperjuangkan hak para buruh. Di tahun 2001, Halimah masuk dunia politik sebagai anggota parlemen dari parlemen Melayu dan menjadi anggota parlemen wanita Melayu pertama sejak kemerdekaan.

Pada 2013, Halimah ditunjuk sebagai Ketua Parlemen setelah sebelumnya menjabat Menteri Negara di Kementerian Sosial dan Keluarga.

Keikutsertaan Halimah Yacob dalam pemilihan Presiden Singapura 2017 mendapatkan dukungan penuh dari anggota serikat buruh dan petinggi di NTUC. NTUC bertekad untuk mendukung dan selalu berada di sisi “Sister Halimah”, sebutan bagi Halimah Yacob.
DWI NUR SANTI





 


 


 


 


 


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus