Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pejuang Palestina Hamas yang menguasai Gaza menegaskan tidak akan lagi melakukan perundingan pertukaran sandera hingga Israel menghentikan serangan ke wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri mengatakan kepada Al Jazeera pada Sabtu bahwa tidak ada lagi sandera yang akan ditukar dengan Israel sampai ada gencatan senjata di Gaza, lapor Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Arouri, sandera yang masih ditahan Hamas adalah tentara Israel dan warga sipil yang sebelumnya pernah bertugas di tentara Israel.
Sandera yang tersisa tidak akan dibebaskan kecuali ada gencatan senjata dan seluruh warga Palestina yang ditahan di penjara Israel juga dibebaskan.
Hal senada diungkapkan Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mereka mengungkap kebuntuan dalam perundingan yang berlangsung di Qatar untuk melanjutkan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Sabtu, kantor Netanyahu mengatakan kepala dinas rahasia Israel Mossad, David Barnea, memerintahkan delegasi badan intelijen untuk kembali ke Tel Aviv dan menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas tidak memenuhi perjanjian untuk memperpanjang jeda.
Kesepakatan itu mencakup pembebasan semua sandera perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza sesuai daftar yang disampaikan kepada Hamas dan disepakati.
Pada Jumat, Netanyahu mengeklaim pasukannya mengalami kemajuan di Gaza setelah kembali melakukan serangan setelah jeda kemanusiaan berakhir pada pagi hari itu.
Dia menegaskan kembali bahwa perang melawan Gaza akan terus berlanjut sampai tujuan-tujuannya Israel tercapai, termasuk membebaskan semua sandera dan melenyapkan Hamas.
Netanyahu berjanji bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Tentara Israel melanjutkan serangan dan pengeboman di Jalur Gaza sejak Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan, yang menelan ratusan korban jiwa warga Palestina.
Sedikitnya ribuan warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel sejak Jumat hingga Sabtu, menurut otoritas kesehatan Gaza. Israel menghancurkan sejumlah apartemen yang dihuni ribuan warga Palestina di selatan Gaza, menewaskan ratusan orang sekaligus pada Sabtu.
Pilihan Editor: 67 Jurnalis Tewas Sejak Agresi Israel di Gaza
REUTERS | ANADOLU