Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Houthi Gunakan Drone Baru yang Canggih untuk Serang Israel

Houthi menggunakan drone Samad 4 jarak jauh yang dilengkapi dengan muatan bahan peledak dan dirancang untuk target strategis.

3 Oktober 2024 | 04.00 WIB

Drone Samad 4 milik Angkatan Bersenjata Yaman, yang digunakan untuk menyerang target militer di Umm al-Rashrash yang diduduki Israel. (Media Militer Yaman)
Perbesar
Drone Samad 4 milik Angkatan Bersenjata Yaman, yang digunakan untuk menyerang target militer di Umm al-Rashrash yang diduduki Israel. (Media Militer Yaman)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi Yaman, Selasa, 1 Oktober 2024, mengungkapkan bahwa sebuah pesawat tak berawak jarak jauh baru telah digunakan untuk pertama kalinya untuk menyerang kota Eilat, Israel, pada hari sebelumnya, Anadolu melaporkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Situs web 26 September, yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan: "Angkatan Bersenjata Yaman telah menggunakan pesawat tanpa awak Samad 4, yang memiliki misi ganda termasuk pengintaian dan operasi ofensif."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut situs tersebut, drone Samad 4 dapat mencapai kecepatan lebih dari 2.000 km/jam, dan tidak dapat ditangkap oleh pertahanan udara. Drone ini merupakan drone pertama buatan Yaman yang mampu membawa bom udara-ke-darat dan digunakan untuk pertama kalinya kemarin untuk melakukan operasi militer terhadap target militer Israel di Eilat.

Drone Samad 4 serbu satu arah jarak jauh multi-tujuan telah memasuki medan perang, kata sumber militer senior kepada Al Mayadeen. Sebelumnya, pasukan UAV Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang berafiliasi dengan kelompok Houthi menghantam target militer di Umm al-Rashrash (Eilat) yang diduduki dengan empat pesawat tak berawak tersebut dan mengenai sasaran mereka dengan tepat, menurut juru bicara YAF.

Menurut sumber tersebut, drone tersebut merupakan bagian dari sistem Samad yang dirancang untuk berbagai target, dan akan terus menjalankan misinya dalam operasi di masa depan.

Pengembangan program drone Yaman sedang berlangsung dan berkembang pesat dan telah mencapai tahap yang sangat maju dalam hal kuantitas dan kualitas, sumber senior itu menegaskan.

"Yaman tidak akan meninggalkan Palestina dan Lebanon, dan Poros Perlawanan saat ini kohesif dan kuat," kata sumber itu kepada Al Mayadeen.

Pengungkapan terbaru ini menambah daftar kemampuan drone canggih YAF yang juga diwakili oleh drone Yafa yang diproduksi secara lokal, yang digunakan untuk menargetkan Yafa (Tel Aviv) yang diduduki pada 19 Juli, dan berhasil mengenai sasaran, menewaskan seorang pemukim Israel dan melukai beberapa orang lainnya.

Media Militer Yaman menyoroti bahwa pesawat Yafa buatan dalam negeri adalah pesawat tak berawak multiperan jarak jauh yang dilengkapi dengan hulu ledak yang sangat eksplosif dan sistem yang dapat menghindari radar dan pertahanan udara.

Dia menunjukkan bahwa "pengerahan drone ini jauh ke dalam wilayah Israel menandai perkembangan baru dan penting, menyebabkan kesusahan yang cukup besar bagi Israel dan membangun preseden ancaman eksternal."

Pemimpin Yaman itu menegaskan bahwa pesawat tanpa awak Yafa diproduksi di Yaman dan diluncurkan oleh YAF, membantah klaim bahwa pesawat tanpa awak itu diproduksi dan dikerahkan oleh pihak lain.

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus