Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bersiap mengirim tim pemeriksa dalam beberapa hari ke depan ke dua lokasi di Ukraina atas permintaan Kyiv. Hal itu merupakan respons terhadap klaim Rusia bahwa Ukraina dapat menyebarkan bom kotor, tuduhan yang dibantah Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
IAEA mengambil tindakan itu menyusul pernyataan seorang perwira senior Rusia bahwa dua lembaga di Ukraina yang berkaitan dengan industri nuklir terlibat dalam persiapan untuk memproduksi bom semacam itu. "Bom kotor" dicampur dengan bahan nuklir.
“Badan Energi Atom Internasional mengetahui pernyataan yang dibuat oleh Federasi Rusia pada Ahad tentang dugaan kegiatan di dua lokasi nuklir di Ukraina,” kata IAEA dalam sebuah pernyataan, Senin, 24 Oktober 2022, seperti dikutip Reuters. IAEA menambahkan keduanya sudah menjadi subyek pemeriksaannya dan satu lokasi sudah diperiksa sebulan lalu.
“IAEA sedang bersiap mengunjungi lokasi dalam beberapa hari mendatang. Tujuan dari pemeriksaan itu adalah untuk mendeteksi kemungkinan aktivitas dan materi nuklir yang tidak diumumkan,” tambahnya.
Media Rusia mengutip Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia, yang memberi pernyataan dalam sebuah pengarahan. “Menurut informasi yang kami miliki, dua organisasi di Ukraina berada di bawah instruksi konkret untuk membuat apa yang disebut bom kotor,” kata Kirillov.
Kantor berita negara Rusia RIA sebelumnya melaporkan telah mengidentifikasi dua lokasi yang terlibat dalam operasi tersebut, yaitu Pabrik Pengayaan Mineral Timur di wilayah Dnipropetrovsk tengah dan Institut Penelitian Nuklir di Kyiv.
Pernyataan IAEA tidak merujuk pada kedua fasilitas tersebut. Namun Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan badan tersebut telah memeriksa salah satu lokasi itu satu bulan lalu dan semua temuannya konsisten dengan deklarasi perlindungan Ukraina.
“Tidak ada aktivitas atau bahan nuklir yang tidak diumumkan yang ditemukan di sana,” kata dia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam twit sehari sebelumnya mengatakan ia telah berbicara dengan Grossi dan mendesaknya untuk mengirimkan para ahli ke fasilitas damai di Ukraina yang diklaim oleh Rusia sebagai “bom kotor”. Menurut Kuleba, Grossi menyetujuinya.
REUTERS