Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, London - Peringatan bagi kaum imigran, mereka harus menunjukkan kemampuannya berbahasa Inggris setelah setidaknya 2,5 tahun berada di Inggris. "Bila tidak sanggup mereka harus diusir dari Inggris," demikian ucap Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
Selain itu, Cameron meminta seluruh perempuan muslim harus menanggalkan cadarnya ketika mereka pergi ke sekolah atau pengadilan, dua kawasan ini mendapatkan penjagaan dari polisi berseragam.
Di bawah ketentuan baru tersebut, ucap Cameron, dia akan memberlakukan dengan ketat untuk memaksa kaum imigran menunjukkan kemampuannya berbahasa Inggris ketika mereka tinggal di negeri itu selama 2,5 tahun.
Dia berbicara dengan BBC Radio, "Ketika kaum imigran itu datang ke sini menggunakan visa suami istri dan tinggal selama 2,5 tahun, mereka harus bisa berbahasa Inggris. Kemampuan mereka akan diuji, ini sangat penting."
Cameron mengatakan, dia tidak mencela orang-orang yang tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris, namun ketentuan itu ditujukan terhadap kaum muslim laki-laki yang menjaga kaum perempuan tinggal di sebuah rumah tanpa didampingi kerabat dekat perempuan tersebut.
Dia mengatakan, "Ini terjadi di negara kita dan itu tidak bisa diterima. Kami bangga dengan nilai-nilai kami, liberalisasi kami, toleransi kami." Menurut Cameron, Inggris salah satu negara yang sangat sukses dengan multi-etnik, multi-kepercayaan di dunia. Dia menambahkan, "Masyarakat datng ke negara kita, mereka memiliki tanggung jawab juga."
Mengenai cadar, Cameron mengatakan, perempuan muslim harus menanggalkan cadarnya di sekolah, pengadilan, atau di perbatasan di mana masyarakat ingin melihat wajahnya. Cameron menerangkan, "Di negara kita masyarakat harus bebas mengenakan apa yang mereka sukai, hidup sebagaimana yang diinginkan, dan berlibur kemanapun yang diminati."
TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini