Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Ingin rujuk

Moskow-beijing sudah sepakat untuk berunding lagi, mengusahakan normalisasi hubungan, perdagangan dan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan. cina melakukan ini karena kekurangan modal dan devisa. (ln)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ARUS caci-maki yang selama ini mengalir antara Moskow dan Beijing tiba-tiba terhenti. Kedua pihak seakanakan memulai detente, menghentikan perang propaganda. Bahkan suratkabar resmi Pravda telah memuat berita kecil yang memuji para pemimpin Cina karena memperhatikan segi lingkungan. Soalnya ialah 3 April lalu RRC mengumumkan untuk tidak akan memperpanjang lagi perjanjian persahabatan dengan Uni Soviet. Mao Tse-tung dan J. Stalin menandatangani perjanjian kedua negara tahun 1950, yang berakhir 11 April lalu. Ada satu klausulnya yang membuat perjanjian itu secara otomatis diperpanjang dengan 5 tahun lagi bila antara 24 Pebruari dan 11 April pihak yang bersangkutan tidak membatalkannya. Modernisasi Sejak 3 April itu ternyata kedua pihak masih terus saling menukar pesan melalui saluran diplomatik mereka. Beijing sendiri rupanya sementara itu menilai reaksi sikap Moskow tentang kemungkinan mereka mengadakan perundingan. Sedang Moskow ternyata berhasrat sekali berunding asalkan tanpa prasyarat. Akhirnya kedua pihak sepakat untuk berunding di Moskow selama Juli dan Agustus. Perdana Menteri India Morarji Desai yang kebetulan berkunjung ke Moskow pekan lalu mengungkapkan bahwa rencana perundingan RRC-Soviet itu memang benar. Perkembangan baru ini terjadi pada saat menjelang rencana pertemuan puncak Brezhnev-Carter di Wina pekan ini. Para peninjau Barat menarik kesimpulan bahwa Brezhnev pun memainkan "Kartu Cina" sekarang ini dalam menghadapi Carter. Sikap RRC menjadi perhatian karena sekali ini ia, berbeda dengan dulu, tidak mendesak lagi supaya soal wilayah sengketa di perbatasan harus dibicarakan dalam perundingannya. Cina selama ini menuntut supaya Soviet menarik pasukannya dari daerah seluas 34.000 mil persegi di perbatasan. Beijing, seperti kelihatan dari usulnya pada Moskow, tampaknya berkepentingan sekali supaya perundingan mereka mencakup bukan hanya soal "normalisasi" hubungan, tapi juga perdagangan dan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan. Sebenarnya ini sejalan dengan usahanya meningkatkan hubungan perdagangan dan teknologi dengan Barat guna menunjang program modernisasinya. Namun Cina kebetulan sedang menyesuaikan kembali rencana modernisasinya yang ambisius itu disebabkan kekurangan modal dan devisa. Sekarang Cina berpaling ke tetangganya terdekat untuk memperbaharui ratusan pabrik yang tadinya pada tahun 1950-an dibangun dengan bantuan Soviet. Banyak pabrik milik Cina itu yang memakai disain Soviet diduga akan menelan biaya modernisasi lebih rendah jika bantuan Soviet dilanjutkan, ketimbang ia mengimpor serba baru dari Eropa, Amerika dan Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus