Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Intelijen Ukraina Menuduh Rusia Beli Terminal Starlink

Badan intelijen militer Ukraina mengklaim Rusia membeli terminal internet satelit Starlink di negara-negara Arab untuk dipakai di medan perang.

14 Februari 2024 | 12.30 WIB

Anak anjing beristirahat di samping terminal Starlink dekat kota Lyman, yang baru-baru ini dibebaskan oleh angkatan bersenjata Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, wilayah Donetsk, Ukraina 7 Oktober 2022. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Perbesar
Anak anjing beristirahat di samping terminal Starlink dekat kota Lyman, yang baru-baru ini dibebaskan oleh angkatan bersenjata Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, wilayah Donetsk, Ukraina 7 Oktober 2022. REUTERS/Oleksandr Ratushniak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen militer Ukraina pada Selasa, 13 Februari 2024, menuduh Rusia membeli terminal internet satelit Starlink milik Elon Musk di negara-negara Arab untuk digunakan di medan perang. Layanan tersebut telah menjadi bagian penting di medan perang di Kiev untuk berkomunikasi, namun para pejabat Ukraina mengatakan tentara Rusia juga semakin bergantung pada Starlink selama invasi yang dimulai hampir dua tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


 
Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dalam eskalasi perang Rusia-Ukraina sejak 2014. Direktorat Utama Intelijen (GUR) yang beroperasi di bawah Kementerian Pertahanan Ukraina merilis apa yang disebutnya sebagai penyadapan audio dari dua tentara Rusia yang mendiskusikan pembelian unit dari penyedia Arab dengan harga masing-masing sekitar 200 ribu rubel (Rp34 juta).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


 
“Negara agresor Rusia membeli peralatan komunikasi, termasuk terminal internet satelit Starlink, untuk digunakan dalam perang (Ukraina) di negara-negara Arab,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan Ukraina itu melalui aplikasi pesan Telegram.


 
Sebelumnya, juru bicara GUR Andriy Yusov sempat berkata kepada kantor berita Reuters bahwa pasukan Rusia membeli terminal Starlink melalui negara-negara ketiga, tanpa menyebutkan negara mana dan sumber informasinya.


 
“Selundupan dari negara ketiga. Penggunaan meningkat di garis depan,” kata Yusov ketika ditanya bagaimana tentara Rusia mendapatkan perangkat tersebut, Senin, 12 Februari.


 
Kremlin mengatakan terminal-terminal tersebut tidak disertifikasi untuk digunakan atau dipasok secara resmi ke Rusia, sehingga tidak dapat digunakan. Starlink mengatakan pihaknya tidak berbisnis dengan Rusia atau beroperasi di wilayah Rusia


 
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus